Pada tahap lanjut rabies, pasien menjadi sangat sensitif terhadap berbagai rangsangan, termasuk air. Ketika mereka melihat air atau merasakan percikan air, sistem saraf mereka yang sudah terinfeksi oleh virus bereaksi secara berlebihan.
Hal ini memperburuk rasa takut mereka terhadap air karena tubuh mereka merespons dengan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
4. Gejala Gangguan Mental dan Kecemasan
Rabies tidak hanya menyebabkan gejala fisik, tetapi juga gangguan mental. Penderita rabies sering kali mengalami kecemasan, kebingungan, dan halusinasi. Ketika mereka mengalami hidrofobia, ketakutan mereka terhadap air tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga dipengaruhi oleh gejala mental yang parah.
Hal ini membuat mereka mengalami ketakutan yang irasional terhadap air, bahkan tanpa harus berinteraksi langsung dengannya.
5. Mengapa Hanya Air?
Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa penderita rabies hanya takut pada air, bukan pada cairan lain? Air, terutama air minum, adalah rangsangan yang sangat umum dan membutuhkan proses menelan.
Menelan air, dalam kondisi rabies, memicu kram yang parah pada otot tenggorokan, sehingga membuat penderita lebih takut terhadap air daripada cairan lain yang mungkin tidak harus ditelan dalam jumlah besar.
Hidrofobia adalah salah satu tanda yang paling khas dari rabies dan merupakan gejala yang sangat menakutkan bagi penderita.
Kondisi ini adalah hasil dari kombinasi antara gangguan fungsi saraf, kram otot, dan gejala mental akibat peradangan otak.
Meskipun terlihat sederhana, ketakutan ini sebenarnya mencerminkan betapa parahnya kerusakan yang disebabkan oleh virus rabies pada tubuh manusia.
Karena rabies adalah penyakit yang hampir selalu berakibat fatal setelah gejala muncul, penting untuk mencegah infeksi melalui vaksinasi dan segera mendapatkan perawatan setelah gigitan hewan yang terinfeksi.
Dengan memahami kenapa orang yang terkena rabies takut air, kita bisa lebih menghargai betapa seriusnya penyakit ini dan pentingnya pencegahan serta penanganan dini.