JAKARTA - Kegagalan Rahmat Erwin Abdullah meraih emas di IWF Grand Prix II 2023 di Doha, Qatar, tak lepas dari faktor kelas. Ia turun di kelas 81 kg. Padahal, cowok 20 tahun itu adalah spesialis 73 kg.
Ini bukan kali pertama Rahmat tampil di kelas 81 kg. Dalam Kejuaran Dunia 2023 lalu September lalu, ia juga terjun di kelas 81 kg. Padahal, di Asian Games 2023 ia masih turun di kelas 73 kg.
Pelatih pelatnas angkat besi Dirdja Wihardja menjelaskan bahwa hal itu merupakan bagian dari strategi. Pihaknya tidak ingin performa Rahmat terekspos dalam perjalanannya ke Olimpiade Paris 2024. Ia memastikan, dalam Olimpiade tahun depan, Rahmat tetap tampil di kelas 73 kg.
"Bukan hanya kami saja. Yang melakukan itu juga banyak," ungkap Dirdja.
"Mereka datang ke Qatar ini cuma buat syarat saja meski angkatannya gagal. Kami menyimpan kekuatan Rahmat di kelas 73 kg. Jadi, kami ikutkan dia di kelas 81 kg," paparnya.
Selain itu, posisi Rahmat di Kualifikasi Olimpiade Paris 2024 juga sudah aman. Rahmat kokoh di puncak ranking kelas 73 kg. Sebagai informasi, 10 besar lifter di tiap kelas akan lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Syarat lain adalah jumlah turnamen kualifikasi yang wajib diikuti. IWF mewajibkan setiap lifter yang ingin lolos Olimpiade harus mengikuti tiga dari lima turnamen kualifikasi. Turnamen yang wajib diikuti adalah Kejuaraan Dunia 2023 dan 2024.
Selain kejuaraan dunia, tahun depan juga masih menyisakan kejuaraan regional tiap benua. Karena sudah mengikuti dua turnamen kualifikasi, Rahmat tinggal mengikuti Kejuaraan Dunia 2024. Ia tidak wajib mengikuti Kejuaraan Asia 2024.
"Di samping itu, Rahmat di ranking pertama peluang tergeser masih jauh. Jadi, seperti sudah tidak ada tandingan," jelas Dirdja.
"Kejuaraan berikutnya hanya untuk memenuhi syarat saja. Makanya menggunakan momen ini untuk beradu strategi," lanjutnya.
Meski tampil berbeda kelas, Dirdja mengatakan tidak ada efek terhadap performa Rahmat untuk Olimpiade nanti. Rahmat diproyeksikan untuk merebut emas Olimpiade pertama bagi angkat besi Indonesia.
Dalam IWF Grand Prix II ini, Rahmat meraih tiga perak. Yakni dari snatch, clean and jerk, dan total angkatan.
Rahmat membukukan total angkatan 362 kg dengan rincian snatch 161 kg dan clean and jerk 201 kg. Itu kenaikan pesat dibandingkan hasil Kejuaraan Dunia 2023. Saat itu, Rahmat mencatat snatch 145 kg, clean and jerk 209 kg, dan total 354 kg.
Bedanya, di Kejuaraan Dunia 2023, Rahmat mendapatkan 1 emas dan 1 perak. Peraknya dari total angkatan. Sedangkan emas diraih dari teknik clean and jerk. Angkatan 209 kg-nya bahkan memecahkan rekor dunia. Wajar kalau Rahmat agak kecewa. (Di)