BACAKORANCURUP.COM - Dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, diketahui ada 4 kecamatan yang nihil dalam pelaporan zakat mal atau zakat profesinya.
Di sisi lain, hal tersebut menunjukkan bahwa tak ada pencatatan zakat mal atau profesi yang dikeluarkan oleh masyarakat atau ASN nya.
Adapun 4 kecamatan itu diantaranya, Kecamatan Curup Timur, Selupu Rejang, Sindang Dataran, dan juga Kecamatan Sindang Beliti Ilir (SBI). Hal ini berdasarkan data yang terhimpun di bagian Waqaf dan Zakat Kemenag Rejang Lebong tahun 2024.
Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Rejang Lebong H Lukman SAg MH melalui Kasi Penyelenggara Zakat dan Wakaf Alfuadi SAg MH menyampaikan, dibanding dengan tahun sebelumnya, jumlah pembayaran zakat mal atau profesi mengalami kenaikan.
BACA JUGA:Puluhan Peserta Ikuti Pelatihan Barista Pemula
BACA JUGA:DAU 2025 Berpatokan dengan DAU Tahun Ini
Akan tetapi faktanya, masih ada beberapa kecamatan yang tidak melakukan pelaporan pembayaran zakat mal atau zakat profesi ini.
"Kalau berdasarkan data, memang ada 4 kecamatan yang tercatat sama sekali tidak ada melaporkan atau melakukan pembayaran zakat profesi. Namun kita berpikir positif saja, bisa jadi mereka tidak melaporkan pembayaran zakat, namun langsung memberikannya kepada yang berhak tanpa melalui Baznas maupun Kemenag Rejang Lebong," kata dia.
Selain itu dikatakan dia, saat ini bisa dikatakan pengumpulan zakat mal atau profesi masih belum maksimal.
Hal itu dijelaskannya, bisa jadi karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Baznas, selaku pihak yang berwenang melakukan pemungutan zakat ini.
"Sejauh ini Baznas selalu berkoordinasi dengan Kemenag, namun memang sosialisasi yang dilakukan pihak Baznas masih belum maksimal. Karena masih banyak masyarakat khusunya ASN yang tingkat kesadarannya masih kurang untuk membayar zakat. Akan tetapi perlu digaris bawahi, tugas ini juga merupakan tugas yang harus kita laksanakan secara bersama-sama," jelasnya.
Sesuai dengan permintaan masyarakat dia juga berharap, agar kedepannya pihak Baznas juga dapat lebih transparan untuk memberitahu penggunaan uang yang dikumpulkannya.
Hal itu dilakukan, agar masyarakat tidak bertanya-tanya kemana saja anggaran tersebut digunakan.
"Kalau menurut kami Baznas sudah cukup transparan terkait penggunaan uang yang dikumpulkan. Namun kami hanya menyampaikan apa yang diinginkan masyarakat saja, agar pihak Baznas bisa lebih transparan. Karena transparansi sangatlah penting untuk diterapkan," tutupnya.