Napi Narkoba di Lapas Curup Ikuti Family Support Group

BACAKORANCURUP.COM - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Curup memperkuat layanan rehabilitasi bagi warga binaan pemasyarakatan (napi) kasus narkotika melalui kegiatan Family Support Group (FSG). 

Program yang melibatkan keluarga WBP ini digelar dalam dua tahap, pada 1 dan 8 Desember, dengan total peserta mencapai 48 orang.

Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan Lapas Kelas IIA Curup, Fahmi Siswandi, menjelaskan bahwa FSG dirancang sebagai ruang untuk memperkuat dukungan keluarga dalam proses rehabilitasi WBP. Menurutnya, keterlibatan keluarga menjadi faktor penting dalam upaya pemulihan dan pencegahan kekambuhan penyalahgunaan narkotika.

“Kegiatan ini mengajak keluarga untuk ikut membantu proses rehabilitasi. Komunikasi yang baik antara WBP dan keluarga sangat dibutuhkan agar mereka bisa lepas dan pulih dari jerat narkoba,” ujar Fahmi.

Ia menambahkan, kegiatan yang telah berlangsung tersebut memberikan dampak positif. Salah satunya adalah mulai membaiknya hubungan komunikasi antara WBP dan keluarga yang sebelumnya sempat terputus atau tidak berjalan baik.

BACA JUGA:Siap-siap Mutasi Tahap III Bulan Desember Ini

BACA JUGA:Geger Penemuan Perempuan Tewas, Diduga Korban Tabrak Lari

“Alhamdulillah, dari pelaksanaan dua tahap ini kami melihat manfaat yang cukup besar. Intensitas komunikasi yang dulu buntu, kini berangsur pulih,” jelasnya.

Sementara itu, Ahmad Balada Putra, pendamping dari Dwin Foundation yang mendukung pelaksanaan program ini, menilai bahwa banyak kasus penyalahgunaan narkotika terjadi akibat lemahnya pengawasan lingkungan dan kurangnya komunikasi keluarga. Menurutnya, hal tersebut membuat sebagian orang lebih mudah terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.

“Banyak yang terlibat narkoba karena komunikasi keluarga kurang aktif. Masalah kecil yang dianggap sepele akhirnya dibiarkan hingga berubah menjadi masalah besar,” ungkap Ahmad.

Ia juga menilai kegiatan Family Support Group telah membawa efek positif bagi perubahan perilaku WBP. Ia menyebut kedisiplinan dan ketepatan waktu para peserta dalam mengikuti rangkaian kegiatan menunjukkan perkembangan yang membanggakan.

“Kami melihat perubahan yang cukup signifikan. Disiplin mereka dalam mengikuti program sangat baik, dan sikapnya mulai menunjukkan kemajuan,” tambahnya.

Program FSG ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Lapas Kelas IIA Curup dalam memaksimalkan rehabilitasi dan reintegrasi sosial WBP, khususnya mereka yang terjerat kasus narkotika. Pemerintah berharap kegiatan serupa dapat terus diperluas untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba di masyarakat