Lebih dari Sekadar Bitcoin ! Ini Penjelasan Lengkap tentang Blockchain
IST Blockchain--
• Pemerintahan, untuk sistem pemilu berbasis blockchain yang transparan dan tidak bisa diutak-atik.
Yang membuat blockchain unik adalah sifatnya yang tidak bisa diubah secara sepihak. Setelah data dimasukkan ke dalam sistem dan blok tersebut dikunci, maka data tersebut tidak dapat dihapus atau diubah, kecuali melalui konsensus dari seluruh jaringan. Inilah yang menjadikan blockchain sangat dipercaya dalam menjaga integritas data.
Untuk memahami cara kerja blockchain, bayangkan sebuah spreadsheet digital yang dibagikan ke banyak orang. Setiap kali ada perubahan, semua orang dalam jaringan akan mendapatkan salinan yang sama dan harus menyetujui pembaruan tersebut agar dianggap valid.
Dalam sistem seperti Bitcoin, data transaksi dikumpulkan ke dalam blok berukuran sekitar 4MB. Setelah penuh, blok tersebut diproses menggunakan algoritma kriptografi yang menghasilkan hash, kode unik berbentuk angka heksadesimal. Hash ini berfungsi sebagai sidik jari dari blok tersebut, yang kemudian menjadi bagian dari blok berikutnya. Dengan begitu, setiap blok saling terkait satu sama lain, menciptakan rantai data yang sulit untuk diubah tanpa diketahui oleh sistem.
Untuk memasukkan transaksi ke dalam blockchain, proses yang terjadi berbeda tergantung pada mekanisme konsensus yang digunakan. Dalam Bitcoin, transaksi harus divalidasi oleh para penambang (miners), yang memecahkan teka-teki matematika kompleks menggunakan nonce (angka sekali pakai) hingga menemukan hash yang valid. Penambang yang berhasil akan menerima imbalan dalam bentuk Bitcoin.
Setelah satu blok disetujui, transaksi dianggap selesai. Namun, untuk menjamin keamanannya, jaringan biasanya menunggu konfirmasi dari beberapa blok berikutnya. Dalam kasus Bitcoin, dibutuhkan sekitar lima blok tambahan, yang secara keseluruhan membutuhkan waktu sekitar satu jam.
Sementara itu, teknologi blockchain modern seperti Ethereum menggunakan metode Proof of Stake (PoS), yang lebih hemat energi dan memungkinkan validasi blok dilakukan oleh validator yang dipilih secara acak, berdasarkan jumlah Ether yang mereka pertaruhkan dalam sistem.
Apakah Blockchain aman ? Jawaban singkatnya : ya, sangat aman, terutama jika dibandingkan dengan sistem penyimpanan data konvensional.
Keamanan blockchain berasal dari beberapa faktor :
1. Struktur berantai : Setiap blok terhubung ke blok sebelumnya melalui hash. Jika satu blok diubah, maka hash-nya berubah, dan ini akan merusak seluruh rantai setelahnya. Sistem akan langsung menolak data yang tidak sesuai.
2. Distribusi jaringan : Data disimpan dan diverifikasi oleh ribuan bahkan jutaan node. Untuk meretas data, seorang penyerang harus menguasai lebih dari 50% kekuatan jaringan, hal yang secara teknis hampir mustahil dalam jaringan besar seperti Bitcoin (dikenal sebagai serangan 51%).
3. Keceatan jaringan : Per September 2024, kecepatan hashing jaringan Bitcoin mencapai 640 exahash per detik, menjadikannya salah satu sistem digital paling kuat dan sulit diretas.
Meski demikian, blockchain dengan ukuran kecil dan node terbatas tetap memiliki kerentanan. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa keamanan blockchain sangat bergantung pada ukuran dan kekuatan jaringannya.
Blockchain bukan sekadar tren sesaat dalam dunia teknologi. Ia telah membuka jalan bagi berbagai inovasi yang mengubah cara kita bertransaksi, menyimpan data, dan bahkan membangun sistem kepercayaan digital tanpa otoritas pusat.
Dengan memahami dasar-dasar blockchain, mulai dari definisi, cara kerja, hingga keamanannya, kita akan lebih siap menyambut masa depan digital yang lebih terbuka, efisien, dan andal.