Antrean Panjang di SPBU Rejang Lebong, Warga Resah
Antrean panjang di SPBU Simpang Korem Curup.-Razik/CE -
BACAKORANCURUP.COM – Dalam kurun dua hari terakhir ini, antrean kendaraan bermotor mengular di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Rejang Lebong.
Dengan kondisi ini warga mulai mengeluhkan sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM), terutama jenis pertalite, yang disebut-sebut mengalami pengurangan pasokan.
Pantauan Curup Ekspress di lapangan sejak Senin (10/11) menunjukkan beberapa SPBU di wilayah ini kehabisan stok BBM.
Ada yang kosong hanya untuk pertalite, ada pula yang kehabisan solar sekaligus. Bahkan sebagian SPBU dilaporkan tidak memiliki stok sama sekali, menyebabkan masyarakat terpaksa berburu bensin hingga ke berbagai titik.
BACA JUGA:Belanja Pegawai Hingga 60 Persen, TPP ASN Rejang Lebong Dipastikan Dipotong
BACA JUGA:DP3AP2KB Rejang Lebong Matangkan Program Unggulan 2026, Ini Rinciannya
Antrean panjang tampak di SPBU Simpang Korem yang baru saja mendapatkan kiriman BBM. Kendaraan mengular hingga ke bahu jalan, sementara warga rela menunggu berjam-jam demi mendapatkan bahan bakar. Kondisi ini membuat aktivitas masyarakat terganggu, terutama bagi para pekerja dan pengemudi ojek yang menggantungkan penghasilan pada kendaraan mereka.
Yudi, Salah Seorang warga mengaku harus membayar hingga Rp15 ribu per liter di penjual eceran, karena tidak kebagian BBM bersubsidi di SPBU.“Saya sudah dua hari keliling, tapi semua SPBU kosong. Akhirnya terpaksa beli eceran meski harganya jauh lebih mahal,” ujarnya
Kondisi serupa dirasakan Rahmat, warga lainnya, yang menuturkan harus antre lama hanya untuk mendapatkan pertamax. “Pertalite habis semua, jadi antre pertamax pun lama banget. Antreannya sampai berjam-jam,” keluhnya.
BACA JUGA:Tiga Kasus Begal Terjadi di Curup dalam Sepekan, Polisi Imbau Warga Lebih Waspada
BACA JUGA:Bulog Rejang Lebong Serap 22 Ton Jagung, Dorong Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Petani Lokal
Situasi ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Mereka berharap pemerintah dan pihak terkait segera turun tangan untuk menormalkan kembali pasokan BBM, agar antrean panjang tak berulang dan harga eceran tidak terus melambung.
Sementara itu, pihak kepolisian membenarkan adanya keterbatasan stok di beberapa SPBU. Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong, Iptu Reno Wijaya, melalui Kanit Tipidter, Ipda Agus Mengku Haryono, SH, menjelaskan bahwa kelangkaan BBM bukan disebabkan oleh pemutusan pasokan, melainkan akibat pengurangan kuota distribusi.
“Biasanya jatah kita 16 ton, sekarang hanya sekitar 8 ton saja. Jadi bukan karena tidak dikirim, tapi memang kuotanya dikurangi. Kondisi ini kemudian diperparah karena warga panik dan ramai-ramai mengantre, sehingga stok cepat habis,” jelasnya.