Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Bulog Rejang Lebong Serap 22 Ton Jagung, Dorong Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Petani Lokal

Kantor Bulog Rejang Lebong.-Razik/CE -

BACAKORANCURUP.COM – Upaya memperkuat ketahanan pangan di wilayah Bengkulu terus dilakukan oleh Perum Bulog Cabang Rejang Lebong. Hingga awal November 2025, lembaga tersebut berhasil menyerap sebanyak 22 ton jagung pipilan kering dari hasil panen petani di tiga kabupaten, yakni Rejang Lebong, Kepahiang, dan Lebong.

Kepala Cabang Bulog Rejang Lebong, A. Musalim Yudha, menyampaikan bahwa penyerapan jagung tersebut merupakan bagian dari program stabilisasi harga dan dukungan terhadap komoditas pangan lokal. Bulog membeli jagung petani dengan harga acuan pemerintah, yaitu Rp5.500 per kilogram.

“Kami menyerap hasil panen petani sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Tujuannya agar hasil jagung petani bisa terserap optimal dengan harga yang layak, sehingga tidak merugikan mereka,” ujar Musalim.

BACA JUGA:Pembangunan Puskesmas Sambirejo Dapat Rapot Merah dari KPK, Publik Soroti Lambatnya Progres Proyek

BACA JUGA:Proses Verifikasi PPPK Rejang Lebong Dipertanyakan, BKPSDM Hanya Panggil Kepala BPP Air Pikat

Ia menambahkan bahwa pembelian jagung tidak dilakukan secara sembarangan. Setiap hasil panen yang masuk ke gudang Bulog harus memenuhi standar mutu tertentu, di antaranya kadar air maksimal 14 persen dan kandungan aflatoksin maksimal 50 ppb. Langkah ini dilakukan agar kualitas jagung yang diterima Bulog tetap terjaga dan sesuai standar nasional.

Menurut Musalim, Bulog Cabang Rejang Lebong menargetkan penyerapan hingga 1.650 ton jagung sepanjang tahun 2025. Capaian ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga jagung di tingkat petani sekaligus menjaga pasokan bahan baku pakan ternak di wilayah Bengkulu.

Selain komoditas jagung, Bulog Rejang Lebong juga gencar melakukan penyerapan gabah dan beras petani. Berdasarkan data hingga Mei 2025, penyerapan beras dari tiga kabupaten di wilayah kerja Bulog Rejang Lebong telah mencapai 811 ton.

“Kami berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam menjaga ketersediaan pangan dan menstabilkan harga komoditas pokok. Dengan kerja sama yang baik antara Bulog, pemerintah daerah, dan petani, kami optimistis target serapan tahun ini bisa tercapai,” tambahnya.

Langkah Bulog ini mendapat sambutan positif dari para petani yang selama ini mengeluhkan fluktuasi harga jagung di pasaran. Dengan adanya kepastian penyerapan dan standar harga yang jelas, petani kini merasa lebih tenang untuk terus meningkatkan produktivitas hasil panennya.

Kebijakan ini juga dinilai sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap ketahanan pangan daerah, sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat pedesaan. Jika program serapan jagung dan beras terus berjalan konsisten, maka kesejahteraan petani di Rejang Lebong dan sekitarnya diperkirakan akan meningkat secara signifikan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan