Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Bukan Antisosial, Ini Penyebab Orang Memilih Tidak Posting di Media Sosial

Gambaran orang yang sebenarnya aktif bermain media sosial namun jarang posting--

BACAKORANCURUP.COM - Media sosial pada awal kemunculannya dikenal sebagai ruang untuk berbagi cerita, berkomunikasi, dan mengekspresikan diri.

Namun, seiring waktu, platform ini berubah menjadi semacam panggung tempat orang menampilkan citra diri. Unggahan-unggahan yang dulunya bersifat spontan kini semakin diarahkan untuk menunjukkan gaya hidup, identitas, atau kesan tertentu kepada publik.

Banyak orang terbiasa mengunggah aktivitas sehari-hari, mulai dari hal kecil sampai momen besar. Namun, ada juga sekelompok orang yang justru jarang memposting apa pun.

Bukan karena tidak ada yang bisa diabadikan atau hidupnya lebih monoton, justru sering kali alasannya jauh lebih kompleks. Ada faktor psikologis tertentu yang membuat mereka memilih untuk tidak terlalu aktif tampil di media sosial.

Berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber, berikut beberapa alasan yang sering menjadi latar belakangnya.

BACA JUGA:Inilah Alasan Mengapa Kopi Tanpa Filter Bisa Tingkatkan Kolesterol Anda

BACA JUGA:Fakta Menarik Nangka ! Buah Tropis yang Bantu Kendalikan Kadar Gula

1. Tidak Mengutamakan Validasi dari Luar

Mereka yang rajin memposting umumnya ingin membagikan momen, menunjukkan pencapaian, atau memperlihatkan sisi tertentu dari diri mereka. Dalam psikologi, kecenderungan ini berkaitan dengan konsep self-verification, yaitu kebutuhan untuk melihat apakah gambaran diri yang mereka tunjukkan sesuai dengan reaksi orang lain. Like, komentar, atau respons positif lainnya sering digunakan sebagai tolok ukur penerimaan sosial.

Namun, orang yang jarang mengunggah biasanya sudah cukup nyaman dengan siapa diri mereka tanpa harus mendapat cerminan dari publik. Mereka tidak merasa perlu menyesuaikan diri dengan ekspektasi audiens atau mengukur nilai diri dari jumlah interaksi di media sosial. Validasi mereka datang dari dalam, dari pemahaman dan penghargaan terhadap diri sendiri, bukan dari reaksi luar.

2. Menyadari Risiko Membuka Terlalu Banyak Informasi

Setiap foto, video, atau tulisan yang dibagikan mengandung lebih dari yang terlihat. Ada petunjuk tentang suasana hati, gaya hidup, pola pikir, bahkan hubungan sosial. Tanpa disadari, orang lain dapat menyusun gambaran diri kita hanya dari kumpulan unggahan tersebut.

Mereka yang memilih jarang posting biasanya menyadari hal ini. Mereka paham bahwa semakin banyak informasi yang tersebar tentang diri mereka, semakin besar peluang munculnya asumsi atau penilaian dari orang lain. Pada akhirnya, semakin sulit untuk mengontrol bagaimana diri mereka dipersepsikan. Karena itu, mereka lebih memilih menjaga sebagian besar kehidupan mereka tetap berada dalam ranah pribadi.

3. Menjaga Batasan Pribadi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan