Pelajar di Rejang Lebong Diduga Dianiaya Teman Sendiri, Dewan Sidak ke Sekolah
Ketua Komisi 1 Rejang Lebong saat di wawancara media.-NICKO/CE-
BACAKORANCURUP.COM - Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong, baru-baru ini kembali dihebohkan dengan kejadian yang bisa dikatakan mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong.
Bagaimana tidak, setelah dikabarkan diduga memungut denda tak masuk akal terhadap siswa.
Baru-baru ini diketahui, siswa SMAN 1 Rejang Lebong diduga melakukan penganiayaan terhadap teman satu sekolahnya sendiri. Kejadian tersebut terjadi sudah cukup lama, yakni pada tanggal 24 Oktober 2024.
Namun baru viral pada tanggal 12 November 2024 kemarin, karena video perkelahian yang diduga penganiayaan beredar di medsos.
Informasi terhimpun, perkelahian itu melibatkan siswa yang bernama J (16) yang diduga menjadi korban, serta siswa bernama ZK (16) yang dilaporkan pihak korban sebagai pelaku penganiayaan.
BACA JUGA:IAIN Curup Gelar Anugerah Formakip-K 2024
BACA JUGA:AI dan Coding Masuk Rencana Kurikulum Baru
Selain itu diketahui, selain satu sekolah, kedua siswa tersebut orang tuanya sama-sama bertugas di SMAN 1 Rejang Lebong, dan tinggal bertetanggaan, serta satu sekolah sejak SD dan SMP.
Adapun pemicu keributan atau dugaan penganiayaan itu bisa terjadi, diketahui karena adanya urusan pribadi sejak dulu.
Dimana sebelum kejadian, kedua siswa sempat saling chat, dan dinilai pihak sekolah sama-sama ingin berkelahi.
Namun sangat disayangkan, atas kejadian tersebut, J yang dilaporkan sebagai korban mengalami luka retak di bagian tengkorak belakang, yang membuat dirinya saat ini masih harus mendapat perawatan. Serta mengalami tekanan mental, dan trauma yang mendalam.
"Ya benar, kedua siswa yang viral berkelahi itu memang siswa kami. Namun kejadian itu sudah lama, dan sudah sempat kita damaikan melalui mediasi usai kejadian tersebut terjadi. Namun karena kedua bela pihak belum menemukan jalan keluarnya, sampai saat ini keduanya belum berdamai," ungkap Kepala SMAN 1 Rejang Lebong Afrison MPd melalui Waka Humas Three Rahmat Taufik SPd, Rabu 13 November 2024 kemarin.
Dia menjelaskan, kejadian itu awalnya terjadi di kelas saat jam sekolah, dan terekam CCTV. Namun tak hanya berhenti disitu saja, ternyata kejadian perkelahian itu berlanjut diluar sekolah
. Akan tetapi kata dia, melihat dari kejadian tersebut, bisa dikatakan sifatnya bukan penganiayaan, namun perkelahian antara kedu siswa yang memang sudah disepakati bersama.