Partisipasi Pemilih Pilkada Anjlok Hampir 20 Persen, dari Pemilu 2024

ist Presiden saat mencoblos.--

BACAKORANCURUP.COM - Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024 hanya mencapai 68 persen. Angka itu anjlok bila 19,78 persen bila dibandingkan dengan partisipasi Pemilu 2024 yang tembus 81,78 persen.  

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menyebut beberapa hal yang menjadi penyebab menurunnya tingkat partisipasi pemilih tersebut.  Pertama, kejenuhan yang dirasakan masyarakat ketika pemilu dan pilkada berlangsung pada tahun yang sama.  

"Kejenuhan akan pemilihan dalam tahun yang sama itu yang paling nyata," kata Dede dikutip Minggu, 8 Desember 2024. 

Kedua, menurut Dede, biaya pilkada yang cukup tinggi, sehingga calon-calon yang yang dihadirkan bukanlah yang diharapkan masyarakat.  

"Mungkin yang diharapkan tidak mampu, karena cost-nya yang begitu besar apalagi sekarang serentak dengan Pilkada daerah lainnya," jelasnya. 

BACA JUGA:Cek Dulu Sebelun Membeli, Ini Dia Keunggulan Motor Matic Honda

BACA JUGA:Kenaikan Gaji ASN Sudah Diumumkan, Ini Besaran yang Harus Diketahui Agar Tidak Gagal Paham

Selain itu, sosialisasi dari KPU untuk merangkul pemilih pemula yang merupakan generasi muda dinilai kurang masif.  

"Menggapai para pemilih pemilih pemula yang notabenenya sekarang kan banyak yang generasi-generasi muda, gen z itu juga kurang mampu merangkul, ya baik pesertanya maupun juga dari sosialisasi KPU," lanjutnya. 

Politikus Fraksi Partai Demokrat itu pun mengatakan bahwa Komisi II akan mengevaluasi efektivitas penyelenggaraan pilkada serentak yang pada tahun ini dilaksanakan di tahun yang sama dengan pemilu. 

"Itu sebabnya kami berpikir kami perlu evaluasi ke depan. Apakah perlu kita bedakan tahunnya sehingga euforia untuk memilihnya itu menjadi sangat besar. Karena kalau masyarakatnya terus ogah-ogahan males atau calonnya yang kurang menarik bagi mereka yang mereka tidak akan datang gitu," kata Dede. 

Tag
Share