banner Dempo

Irigasi Jebol, 3 Ha Sawah di Lebong Terdampak

ist Kondisi sawah di Lebong.--

LEBONG - Tingginya intensitas hujan yang turun di Kabupaten Lebong mengakibatkan naiknya debit air dan  jebolnya  irigasi serta masuk ke persawahan warga di kawasan Kelurahan Turan Lalang Kecamatan Lebong Selatan. Sehingga lebih kurang 3 hektar sawah yang terdampak. 

Lurah Turan Lalang Kecamatan Lebong Selatan, Indra Gunawan SKM membenarkan bahwa dari laporan yang ia terima memang ada persawahan warga yang rusak akibat meluapnya aliran air. Sementara saluran untuk mengairi persawahan tidak sanggup menampung aliran air. 

“Dari laporan yang saya terima, ada 3 warga yang terdampak masing-masing memiliki 1 hektar sawah yang terkena dampak,” sampainya, Selasa (19/12). 

BACA JUGA:Banyak Kuota PPPK Tak Terisi

Lanjut Lurah, untuk kawasan tersebut memang sebagian besar saluran irigasinya masih ada yang dibuat masyarakat hanya menumpukkan bebatuan dan belum dibuat saluran irigasi. Bahkan yang sudah ada dibuat saluran irugasi, juga tidak sanggup menampung besarnya debit air. 

“Akibatnya air masuk ke persawahan warga,” jelasnya. 

Masih kata Lurah, dalam hal ini pihaknya akan segera melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebong, agar bisa turun ke lokasi. Sehingga bisa cepat mengambil tindakan apa yang bisa dilakukan dan ketika hujan turun serta air besar tidak masuk dan merusak persawahan warga.  

“Kita laporkan ke BPBD terkait hal ini,” ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Lebong, Tantomi SP juga membenarkan pihaknya telah mendapatkan laporan ada lahan persawahan yang terkena dampak banjir akibat meluapnya saluran anak air yang mengaliri persawahan. 

“Ia kita sudah mendapatkan informasinya,” ucapnya. 

Akan tetapi, ucap Tantomi, pihaknya belum sempat ke lokasi persawahan yang terkena banjir. Sehingga pihaknya belum bisa memastikan berapa hektar lahan persawahan yang terkena dampaknya. Akan tetapi secepatnya pihaknya akan turun ke lapangan. 

“Nanti kita akan turun langsung melihat lokasi persawahan tersebut,” ujarnya. 

Masih kata Tantomi, nantinya setelah melihat secara langsung, pihaknya bisa secepatnya mengetahui jumlah kerusakan dan mengambil langkah yang akan dilakukan. Nantinya bisa diketahui apa yang menjadi kebutuhan untuk bisa ditindaklanjuti. 

“Apakah pembuatan bronjong atau yang lainnhya,” tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan