Alasan untuk Tidak Menjadi Orangtua yang Terlalu Permisif
Ilustrasi Net--
Ketika anak-anak merasa tidak ada batasan atau konsekuensi yang pasti terhadap tindakan mereka, mereka cenderung mengembangkan perilaku menentang terhadap orangtua atau otoritas lainnya. Tanpa adanya aturan yang jelas, mereka mungkin mencoba untuk menguji sejauh mana mereka bisa pergi, bahkan jika itu berarti melanggar norma atau nilai yang ada di dalam keluarga.
7. Tidak Mempersiapkan Anak untuk Dunia Nyata
Dunia nyata sering kali jauh dari sifat permisif. Di sekolah, pekerjaan, dan kehidupan sosial, anak-anak akan berhadapan dengan berbagai aturan dan tuntutan yang harus mereka patuhi. T
anpa persiapan yang cukup mengenai bagaimana menghadapi tantangan ini, anak-anak yang dibesarkan dalam pengasuhan permisif bisa merasa kesulitan beradaptasi dengan situasi nyata ketika mereka mulai beranjak dewasa.
Kehidupan tidak selalu memberikan kesempatan kedua, dan tidak jarang anak-anak yang terlalu dimanjakan atau dibiarkan melakukan apa saja akan kesulitan berkompetisi di dunia yang lebih kompetitif dan penuh tuntutan.
Mengasuh anak dengan pendekatan permisif mungkin terlihat penuh kasih sayang dan kebebasan, tetapi sebenarnya bisa berdampak buruk pada perkembangan karakter dan kemampuan hidup anak.
Batasan yang jelas, pengajaran tentang tanggung jawab, serta pembelajaran tentang bagaimana mengelola emosi dan hubungan sosial adalah aspek penting dalam mendidik anak menjadi individu yang dewasa dan bertanggung jawab.
Menjadi orangtua yang tegas bukan berarti kurang menyayangi anak, justru itu adalah cara untuk membantu mereka tumbuh dengan rasa percaya diri, disiplin, dan kesiapan menghadapi dunia nyata.