Istilah "Selain Donatur Dilarang Ngatur" Jadi Kontroversi, Apa Arti Sebenarnya ?

IST Kontroversi kalimat "Selain Donatur Dilarang Ngatur"--

BACAKORANCURUP.COM - Ungkapan "Selain Donatur Dilarang Ngatur" baru-baru ini menjadi topik hangat di media sosial. Pernyataan ini, yang dipopulerkan oleh Michele Halim, memicu perdebatan sengit di berbagai platform.

Dalam konteks hubungan romantis, frasa ini diartikan sebagai prinsip bahwa seseorang hanya bersedia menerima arahan atau aturan dari pasangan yang secara finansial mendukungnya atau dalam istilah lain, "donatur" dalam hubungan tersebut.

Namun, apakah ungkapan ini sekadar cerminan hubungan transaksional yang berbasis materi, ataukah ada makna lebih dalam yang perlu kita telaah ?

Reaksi publik terhadap pernyataan ini terbagi menjadi dua kubu. Sebagian orang menganggapnya sebagai bentuk materialisme yang menormalisasi konsep hubungan berbasis keuntungan finansial.

BACA JUGA:Permintaan Jasa Digital di Bulan Ramadan Meningkat, Konten War Takjil dan Sahur Bertebaran di Medsos

BACA JUGA:Penyebab Kenapa Puasa Bisa Membuat Jarang BAB

Mereka berpendapat bahwa sebuah hubungan seharusnya dibangun atas dasar kasih sayang, bukan transaksi ekonomi.

Di sisi lain, ada yang melihatnya sebagai bentuk pembelaan diri terhadap ekspektasi yang tidak masuk akal. Dalam sudut pandang ini, ungkapan tersebut bisa diartikan sebagai batasan yang diberikan seseorang untuk mencegah pihak lain yang tidak berkontribusi dalam hidupnya memberikan terlalu banyak tuntutan atau komentar.

Sebelum menilai secara hitam putih, penting untuk memahami konsep ini dari perspektif psikologi sosial.

Dalam teori keseimbangan hubungan (Balance Theory) yang dikembangkan oleh Fritz Heider, ada prinsip bahwa seseorang cenderung merasa lebih berhak untuk mengatur atau memberikan pendapat jika mereka memiliki keterlibatan langsung dalam suatu situasi.

Sebaliknya, ketika seseorang tidak memiliki kontribusi nyata tetapi terlalu banyak menuntut atau mengkritik, ini menciptakan ketidakseimbangan yang dapat menimbulkan resistensi.

Dengan kata lain, pernyataan ini bisa dipahami sebagai respons alami terhadap kritik atau tuntutan yang datang dari orang-orang yang sebenarnya tidak memiliki andil dalam kehidupan seseorang.

Meskipun perdebatan ini banyak berfokus pada aspek finansial, makna "kontribusi" dalam hubungan tidak selalu terbatas pada uang.

Dalam berbagai jenis hubungan baik asmara, pertemanan, atau profesional, kontribusi bisa berupa dukungan emosional, tenaga, atau bahkan kepercayaan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan