Wall Street Merosot ! Saham AS Anjlok 11% Setelah Trump Umumkan Tarif Baru, Warren Buffet Beri Nasihat

IST Warren Buffet--
BACA JUGA:Usai Lebaran Ini, Dewan Bahas LKPJ Bersama OPD
Koreksi pasar yang tajam memang bisa menguji mental investor, seperti yang terjadi pada krisis keuangan 2007-2009, ketika S&P 500 kehilangan lebih dari 50% nilainy. Namun, koreksi bukanlah hal luar biasa.
Menurut laporan Baird Private Wealth Management, sejak 1980, indeks S&P 500 telah mengalami 21 kali penurunan sebesar 10% atau lebih, dengan rata-rata penurunan dalam satu tahun mencapai 14%.
Masalahnya, investor tidak pernah tahu apakah koreksi ini hanya bersifat sementara atau justru merupakan awal dari kejatuhan yang lebih besar. Ketidakpastian inilah yang membuat pasar sulit diprediksi. Seperti yang pernah dikatakan Buffett :
"Tidak seorang pun dapat memberi tahu anda kapan ini akan terjadi. Lampu dapat berubah dari hijau menjadi merah kapan saja tanpa berhenti di kuning."
Meskipun gejolak pasar bisa terasa menakutkan, sejarah menunjukkan bahwa pasar selalu kembali bangkit. Berdasarkan data Hartford Funds, sejak 1928, pasar saham rata-rata membutuhkan waktu kurang dari 10 bulan untuk pulih dari penurunan sebesar 20% atau lebih.
Buffett menekankan bahwa setiap penurunan adalah peluang luar biasa bagi investor jangka panjang. Ketika harga saham turun, itu berarti anda bisa membeli saham dengan valuasi yang lebih murah, seolah mendapatkan "diskon" untuk investasi masa depan.
Dalam suratnya pada 2009, Buffett memberi nasihat berharga :