Bukan Samsung, Oppo, atau Xiaomi, Ini Dia Raja Smartphone Global 2025

Ilustrasi Net--
BACAKORANCURUP.COM - Menurut laporan terbaru dari firma riset Counter point, pasar smartphone global tumbuh sebesar 3% secara tahunan (YoY) pada kuartal pertama (Q1) 2025.
Meskipun sejumlah negara berkembang mengalami penurunan penjualan, pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh pasar China, yang mendapatkan dorongan besar dari subsidi pemerintah di bawah Presiden Xi Jinping.
Wilayah lain seperti Asia Pasifik, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika juga menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Ankit Malhotra, Senior Research Analyst di Counter point, menjelaskan bahwa peluncuran Samsung Galaxy S25 dan iPhone 16e pada Januari 2025 menjadi pemicu awal pertumbuhan. Namun, menjelang akhir kuartal, pasar kembali melambat akibat ketidakpastian ekonomi dan ketegangan perdagangan global.
BACA JUGA:Ini Daftar Harga Mobil Hybrid Bekas di Bulan April 2025, Mulai dari Rp 230 Jutaan!
BACA JUGA:Nyaman Dikantong, Ini Harga Terbaru Toyota Calya G Matik 2019
"Kami terus memantau dinamika kebijakan global. Walau Q1 tumbuh positif, secara keseluruhan pasar diprediksi akan menurun sepanjang 2025," ujarnya dalam laporan resmi Counter point pada Selasa, 15 April 2025.
Apple berhasil menduduki posisi teratas sebagai merek smartphone terlaris secara global, meski menghadapi tantangan berat di pasar China—yang merupakan pasar ponsel terbesar dunia. Keberhasilan Apple dipengaruhi oleh peluncuran iPhone 16e yang lebih terjangkau, serta ekspansi ke berbagai pasar baru di luar basis utamanya.
Meski penjualan Apple di wilayah inti seperti Amerika Serikat, Eropa, dan China stagnan atau menurun, perusahaan justru mencatat lonjakan penjualan dua digit di negara-negara seperti Jepang, India, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Dengan capaian itu, Apple meraih pangsa pasar 19% dan tumbuh 4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Samsung harus puas turun ke posisi kedua setelah sempat memimpin pada Q1 2024. Pada Q1 2025, pangsa pasar Samsung tercatat 18%, menurun 5% YoY. Perlambatan ini disebabkan oleh peluncuran seri Galaxy S25 yang tertunda. Namun, perusahaan mencatatkan lonjakan penjualan pada Maret 2025, terutama lewat Galaxy S25 dan seri menengah Galaxy A. Varian premium Galaxy S25 Ultra juga menunjukkan kinerja yang menjanjikan.
Di urutan ketiga dan keempat ada Xiaomi dan Vivo, masing-masing meraih pangsa pasar 14% dan 8%. Xiaomi mencatat pertumbuhan 5% YoY berkat ekspansi ke pasar baru dan penguatan di segmen premium di dalam negeri. Sementara Vivo tumbuh 6% YoY.
Oppo berada di posisi kelima dengan pangsa pasar 8%, sama seperti Vivo, namun mencatat penurunan kecil sebesar 1% YoY. Meski begitu, Oppo tetap menunjukkan peningkatan penjualan di India, Eropa, dan Amerika Latin.
Di luar lima besar, merek seperti Honor, Huawei, dan Motorola mencatat pertumbuhan tinggi dan memperketat persaingan global. Huawei bahkan berhasil menjadi vendor ponsel terbesar di China selama Q1 2025, sedangkan Honor dan Motorola mengalami perkembangan pesat di sejumlah negara.
Setelah mengalami penurunan pada 2023, pasar smartphone mulai menunjukkan tren pemulihan. Namun, kondisi ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian, termasuk dampak dari kebijakan tarif dagang Trump, bisa membuat konsumen menunda pembelian ponsel selama 2025.