Kamis, 26 Jun 2025
Network
Beranda
Terkini
Hot News
Curup Metropolis
Pendidikan
Kepahiang
Lebong
Nasional
Lainnya
Sport
Ekonomi Bisnis
Info Sehat
Bengkulu
Network
Beranda
Nasional
Detail Artikel
Mobil Handphone, Oleh: Dahlan Iskan
Reporter:
Gale
|
Editor:
Radian
|
Minggu , 20 Apr 2025 - 19:43
Dahlan Iskan--
mobil handphone, oleh: dahlan iskan bacakorancurup.com - sepulang dari pulau moyo lebaran lalu itu saya hampir tiap hari ke dekat pacet, kaki gunung penanggungan. sendirian. pakai mobil listrik. kang sahidin masih lebaran di sukabumi selatan. agar perjalanan wira-wiri itu lebih bermanfaat, saya ingin berlomba dengan diri saya sendiri: ingin mencapai rekor penghematan pemakaian baterai mobil listrik. hari berikutnya harus lebih hemat dari hari sebelumnya. dari hari ke hari bersaing. dengan diri sendiri. toh hari-hari itu lalu-lintas sepi. tidak ada truk di jalan raya. santai. mobil bisa sepenuhnya dalam kendali manusia yang mengemudikannya. apalagi hari-hari itu saya tidak dalam keadaan terburu-buru. separo jalan surabaya-pacet itu datar. sekitar 30 km. setelah itu sedikit menanjak, 20 km. total 50 km. itu kalau tidak lewat jalan tol. pada hari-hari normal saya selalu lewat jalan tol. dari surabaya. exit-nya mojokerto. lalu lewat bypass sebelum lewat jalan kabupaten. jaraknya 15 km lebih jauh tapi bisa lebih cepat. itu karena tidak perlu melewati daerah padat industri di mojosari. terlalu banyak truk di kawasan itu. di hari keenam saya mencapai rekor: hanya menghabiskan 6 persen baterai –dari full 465 km. itu saat turun dari pacet ke surabaya. rekor berangkatnya: 9 persen. memang begitu. berangkat lebih boros dari pulang. berangkatnya menanjak, pulangnya menurun. kunci penghematan terbesar adalah: cara kaki menginjak pedal ''gas''. semakin sedikit menekan pedal gas itu semakin hemat. semakin halus dalam menambah kecepatan juga semakin hemat. saya semakin tahu diri: gaya menyetir saya harus berubah. tidak boleh ''kasar''. tidak boleh lakukan kejut-kejut dalam menambah kecepatan. tidak boleh melakukan gerakan menyalip secara spontan. kian saya memperhatikan itu kian hemat pemakaian listriknya. sebenarnya saya tidak perlu memikirkan itu. waini tidak perlu ada kekhawatiran kehabisan listrik. di rumah saya ada instalasi charging. di gubuk dekat pacet itu juga ada. bahkan waini di setiap rest area sudah ada colokan mobil listrik. dari pln. atau dari astra. kadang ada dua-duanya. beda dengan dulu. tapi tetap menarik untuk terus mendalami cara hidup baru dengan mobil listrik. saya bertekad tiap hari harus lebih hemat. dan ternyata bisa. mungkin lomba dengan diri sendiri itu sudah menjadi bagian dari jiwa saya: suka bersaing. termasuk dengan diri sendiri. dulu, sewaktu pak iskan sakit keras, saya juga bersaing dengan diri sendiri. pak iskan sakit di rumah adik saya di kompleks perumnas madiun. tiap hari saya harus setir mobil sendirian dari surabaya ke madiun. masih pakai jaguar bensin. tiap hari saya baru bisa berangkat pukul 12.00 malam. yakni setelah jawa pos siap masuk ke percetakan. di hari pertama saya catat: jarak itu perlu saya tempuh berapa lama. tiga jam. belum ada jalan tol. maka di hari kedua saya bertekad untuk bisa lebih cepat. pun di hari ketiga dan seterusnya. dengan bersaing seperti itu saya tidak merasa bosan di perjalanan. juga bisa menahan kantuk. setelah lebih seminggu akhirnya saya mencapai rekor tercepat: 2,5 jam. lalu 2 jam 20 menit. selesai. ayah saya meninggal dunia. membandingkan mobil bensin dan listrik punya kelebihan masing-masing. pun kelemahannya. tapi untuk keperluan menambah kecepatan, mobil listrik menang jauh. apalagi kalau untuk menyalip kendaraan lain. joss. jumat kemarin saya harus ke lasem. ada acara ulang tahun dewa yang menjaga klenteng di lasem. saya menggunakannya untuk tes mobil listrik yang baru: denza. yang penjualannya sudah lebih laris dari alphard. menurut buku, kapasitas listrik denza bisa untuk 600 km. jarak surabaya-lasem sekitar 200 km. berarti p/p 400 km. mestinya cukup. persoalannya: hari itu denza, grup byd, diisi enam orang. itu ikut menentukan boros-tidaknya listrik. kian berat beban kian boros. begitu sampai di lasem, kang sahidin lihat grafik pemakaian listrik: baru terpakai 44 persen. berarti aman. pulangnya akan perlu sekitar 44 persen juga. tidak. kami memutuskan pulang ke surabaya lewat jalur lain: randublatung-ngawi. bupati blora yang masih muda bertekad menjebol isolasi randublatung. caranya: membangun jalan dari randublatung ke tol ngawi. orang blora bisa ke solo lebih cepat lewat ngawi. jalan tembus itu berhasil dibangun. ia terpilih lagi. saya ingin merasakan jalan itu. lewat pukul 00.00 kami berada di jalur itu. lewat tengah hutan milik ugm. para mahasiswa fakultas kehutanan ugm melakukan penelitian di situ. yang berat dalam membangun jalan tembus itu adalah: harus membangun jembatan untuk melintasi bengawan solo. posisinya dekat museum manusia purba, trinil. jarak yang harus kami tempuh lebih jauh. maka begitu masuk tol ngawi kang sahidin ngebut. agar jangan sampai tiba di surabaya setelah subuh. pagi itu harus tetap olahraga. ngebut itu punya konsekuensinya: pemakaian listriknya lebih boros. maka begitu sampai mojokerto baterainya tinggal 5 persen. sudah muncul tanda harus segera charging. warna di dashboard sudah merah. ada satu rest area lagi di dekat mojokerto. tapi kami berdiskusi: mampir charging atau lanjut surabaya. sisa jarak tempuh masih 50 km lagi. lanjut! sampai sepanjang tinggal tiga persen. kang sahidin memperlambat kecepatan. sampai di bundaran waru tinggal 2 persen. kami nekat. que serra serra. akhirnya sampai di rumah: masih tetap 2 persen: pukul 03.00. berarti hanya akan tidur dua jam untuk bangun berolahraga. sewaktu pakai tesla, kami pernah dalam posisi kritis. sampai di krian baterai tersisa tinggal bisa jalan 15 km lagi. sampai sepanjang: 0 km. kami panik. jalan terus. pelan-pelan. masih 10 km lagi. entah apa yang akan terjadi. meski sudah 0 km ternyata masih bisa sampai rumah. baterai mobil listrik rupanya berbeda dengan baterai handphone
1
2
3
»
Tag
# dahlan iskan terbaru
# tulisan dahlan iskan
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi CURUP EKSPRESS 21 APRIL 2025
Berita Terkini
Motor Sport Rasa Moge, Mulai dari 29 Jutaan Bisa Bawa Pulang Suzuki Satria 180 RR!
Ekonomi Bisnis
8 jam
Layak Beli? Ini Kelebihan dan Kekurangan BDY M6 Standar 7-Seater
Ekonomi Bisnis
9 jam
Kelebihan dan Kekurangan Suzuki APV: Apakah Masih Layak Dibeli di 2025
Ekonomi Bisnis
9 jam
Kalian Tahu Kelebihan dan Kekurangan Motor Suzuki Trs 188
Ekonomi Bisnis
10 jam
Butuh Perhatian, Wagub Mian Laporkan Kondisi SMAN 10 Pentagon Kaur ke Gubernur
Pendidikan
17 jam
2 Pelajar Bengkulu Ikuti Lomba Robot Internasional di Lampung
Pendidikan
17 jam
Proses Seleksi Perangkat Masjid Agung Masuk Tahap Penilai, Pengumuman Hasil Dijadwalkan Senin Depan
Curup Metropolis
18 jam
Tim Gabungan Tertibkan Gepeng di Simpang Lebong
Curup Metropolis
18 jam
PERMAMPU Dorong Gerakan Keluarga Pembaharu di Harganas 2025, Fokus pada Empati dan Kesetaraan
Curup Metropolis
18 jam
Pekan Depan, Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024 Disahkan
Curup Metropolis
18 jam
Berita Terpopuler
Alasan Ribuan Orang Indonesia Pilih Suzuki Fronx Ternyata Ini!
Ekonomi Bisnis
1 hari
Ingin Punya Maxi Skuter Elegan dengan Fitur Modern, Suzuki Burgman 400 2025 Bisa jadi Jawaban!
Ekonomi Bisnis
1 hari
Inilah Suzuki RGR 150, Motor 2-tak yang Cocok Buat jiwa Bebas
Ekonomi Bisnis
1 hari
KKP Siapkan Kapal Orca dan Pesawat untuk Atasi Krisis Enggano
Bengkulu
23 jam
Baru Separuh Koperasi Merah Putih di Kepahiang Miliki Badan Hukum
Kepahiang
23 jam
Pengerukan Alur Baai Bisa Tanpa Biaya, Ini Solusi Gubernur dan DPR
Bengkulu
23 jam
Berita Pilihan
Rejang Lebong Siap Semarak! Ribuan Pesepeda Bakal Ramaikan Funbike dan Adventure Race Berhadiah Motor
Curup Metropolis
5 hari
Perbedaan Mobil Suzuki Jimny dan Suzuki Katana, Salah Satunya Ini
Ekonomi Bisnis
1 minggu
Calon Mahasiswa Wajib Tahu, Ini Dia 4 Universitas Terbaik yang Ada di Bengkulu
Pendidikan
1 minggu
BREAKING NEWS : Seorang Wanita Muda Ditemukan Tewas di Rejang Lebong, Diduga Korban Pembunuhan
Terkini
2 minggu
Jumlah Hewan Kurban di Polres RL Meningkat Drastis :12 Ekor Dipotong, Daging Dibagikan ke Masyarakat
Terkini
2 minggu