Dampak Perubahan Iklim, Petani Bawang Merah Keluhkan Hama Ulat

Petani bawang merah di Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang.-FAUZAN/CE -
BACAKORANCURUP.COM - Perubahan iklim yang ditandai dengan intensitas hujan tinggi dalam beberapa pekan terakhir membuat petani bawang merah di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, menghadapi serangan hama ulat yang mengganggu hasil panen mereka.
Widi (30), salah seorang petani, mengaku dalam beberapa pekan ini tanaman bawang merah miliknya sering diserang hama ulat, yang menyebabkan keterlambatan pertumbuhan hingga penurunan hasil panen.
"Faktor penghambatnya banyak, tapi yang paling dominan sekarang ini adalah hama ulat," ujarnya saat diwawancarai.
BACA JUGA:Harga Ayam di Pasar Kaget Naik Rp 30 Ribu Perkilogram
BACA JUGA:Komisi I DPRD Dorong Kemajuan Pariwisata Rejang Lebong
Menurut Widi, serangan hama tidak hanya menghambat pertumbuhan, tapi juga mengurangi kuantitas hasil panen secara signifikan. Jika biasanya ia bisa memanen hingga 100 kilogram, saat terserang hama hanya bisa mendapatkan sekitar 50 kilogram.
Hal serupa disampaikan petani lainnya, Nopran (28). Ia menyebut cuaca yang tidak menentu turut menyebabkan munculnya hama yang menyerang tanaman bawang merah.
"Hama ulat ini sangat berpengaruh pada jumlah hasil panen kami," katanya.
Nopran berharap pemerintah dapat terus memberikan dukungan kepada para petani, baik melalui pelatihan, bantuan pestisida, maupun pupuk bersubsidi.
"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah untuk mendukung sektor pertanian di Rejang Lebong, terutama dalam menghadapi kendala seperti ini," pungkasnya.