Perbedaan Monyet dan Kera, Dari Ekor Hingga Kecerdasan, Ini Faktanya !

Reporter: Lola |

Editor: Radian |

Minggu , 11 May 2025 - 11:00

IST Monyet--

BACAKORANCURUP.COM - Selama ini, banyak orang mengira bahwa monyet dan kera adalah jenis hewan yang sama.

Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, apalagi jika kita mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menyebutkan bahwa monyet adalah kera berbulu abu-abu dengan ekor panjang serta bagian wajah, telapak tangan, dan kaki yang tidak ditumbuhi rambut.

Namun, ilmu biologi menunjukkan bahwa antara monyet dan kera terdapat perbedaan mendasar yang cukup signifikan, baik dari segi struktur tubuh maupun kemampuan kognitifnya.

Secara kasat mata, perbedaan antara monyet (monkey) dan kera (ape) sebenarnya cukup mudah dikenali, terutama dari bentuk fisiknya.

Monyet, misalnya, hampir selalu memiliki ekor. Bahkan, beberapa jenis monyet, seperti yang hidup di wilayah Amerika Selatan, memiliki ekor prehensil, yakni ekor yang berfungsi layaknya tangan tambahan, mampu mencengkeram dahan pohon atau benda lain untuk membantu pergerakan mereka di habitat alami.

Monyet juga cenderung bergerak dengan empat kaki (quadrupedal) dan memiliki proporsi panjang lengan dan kaki yang seimbang.

Fleksibilitas tulang belakang mereka memungkinkan pergerakan yang lincah dan gesit, terutama saat berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya.

Berbeda dengan monyet, kera tidak memiliki ekor sama sekali. Postur tubuh kera juga lebih tegak (ortograd), memungkinkan mereka untuk berdiri dan berjalan dengan dua kaki dalam beberapa kondisi.

Ciri lain yang membedakan adalah proporsi tubuh mereka, lengan kera umumnya lebih panjang dibandingkan kakinya, sehingga memudahkan mereka untuk bergelantungan atau berayun di antara pepohonan.

Selain itu, ukuran otak kera secara relatif lebih besar dibandingkan tubuhnya. Hal ini berdampak pada tingginya kemampuan berpikir dan menyelesaikan masalah.

Menurut Becky Malinsky, seorang kurator primata di Smithsonian’s National Zoo and Conservation Biology Institute, monyet memang menunjukkan perilaku cerdas, tetapi kapasitas intelektualnya masih berada di bawah kera.

Ia menegaskan bahwa ada perbedaan nyata dalam tingkat kecerdasan antara kedua jenis primata ini.

perbedaan monyet dan kera, dari ekor hingga kecerdasan, ini faktanya !                            bacakorancurup.com - selama ini, banyak orang mengira bahwa monyet dan kera adalah jenis hewan yang sama.
pandangan ini tidak sepenuhnya salah, apalagi jika kita mengacu pada kamus besar bahasa indonesia (kbbi) yang menyebutkan bahwa monyet adalah kera berbulu abu-abu dengan ekor panjang serta bagian wajah, telapak tangan, dan kaki yang tidak ditumbuhi rambut.
namun, ilmu biologi menunjukkan bahwa antara monyet dan kera terdapat perbedaan mendasar yang cukup signifikan, baik dari segi struktur tubuh maupun kemampuan kognitifnya.
secara kasat mata, perbedaan antara monyet (monkey) dan kera (ape) sebenarnya cukup mudah dikenali, terutama dari bentuk fisiknya.
baca juga:fast food bisa ganggu memori dan navigasi otak, ini penjelasan ilmiahnya !
baca juga:tanpa perlu bahan kimia, basmi rumput liar dengan bahan alami ini
monyet, misalnya, hampir selalu memiliki ekor. bahkan, beberapa jenis monyet, seperti yang hidup di wilayah amerika selatan, memiliki ekor prehensil, yakni ekor yang berfungsi layaknya tangan tambahan, mampu mencengkeram dahan pohon atau benda lain untuk membantu pergerakan mereka di habitat alami.
monyet juga cenderung bergerak dengan empat kaki (quadrupedal) dan memiliki proporsi panjang lengan dan kaki yang seimbang.
fleksibilitas tulang belakang mereka memungkinkan pergerakan yang lincah dan gesit, terutama saat berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya.
berbeda dengan monyet, kera tidak memiliki ekor sama sekali. postur tubuh kera juga lebih tegak (ortograd), memungkinkan mereka untuk berdiri dan berjalan dengan dua kaki dalam beberapa kondisi.
ciri lain yang membedakan adalah proporsi tubuh mereka, lengan kera umumnya lebih panjang dibandingkan kakinya, sehingga memudahkan mereka untuk bergelantungan atau berayun di antara pepohonan.
selain itu, ukuran otak kera secara relatif lebih besar dibandingkan tubuhnya. hal ini berdampak pada tingginya kemampuan berpikir dan menyelesaikan masalah.
menurut becky malinsky, seorang kurator primata di smithsonian’s national zoo and conservation biology institute, monyet memang menunjukkan perilaku cerdas, tetapi kapasitas intelektualnya masih berada di bawah kera.
ia menegaskan bahwa ada perbedaan nyata dalam tingkat kecerdasan antara kedua jenis primata ini.
dalam dunia primata, klasifikasi tidak hanya didasarkan pada morfologi, tetapi juga berdasarkan distribusi geografis. monyet terbagi menjadi dua kelompok besar :
1. monyet dunia lama, yang berasal dari benua afrika dan asia.
2. monyet dunia baru , yang hidup di kawasan amerika tengah dan selatan.
 
sedangkan kera dikelompokkan menjadi dua :
1. kera besar : terdiri dari simpanse, gorila timur, gorila barat, bonobo, dan orangutan. simpanse dan gorila hidup di afrika, sedangkan orangutan menghuni hutan-hutan asia tenggara.
2. kera kecil : seperti owa dan siamang, yang juga berasal dari kawasan asia tenggara.
 
jika kita menelusuri sejarah panjang evolusi primata, ternyata garis pemisah antara kera dan monyet tidak selalu sejelas yang kita lihat sekarang.
sergio almécija, seorang peneliti senior di bidang antropologi biologi dari american museum of natural history di new york, menyatakan bahwa perbedaan ini tampak sederhana jika kita hanya melihat hewan-hewan yang hidup saat ini. namun, jika kita menyelami catatan fosil, kita akan menemukan kompleksitas yang jauh lebih dalam.
sebuah studi yang diterbitkan di jurnal science pada tahun 2021 yang dipimpin oleh almécija menunjukkan bahwa manusia dan simpanse mulai berpisah dari leluhur yang sama sekitar 6,5 hingga 9,3 juta tahun yang lalu.
namun, perbedaan antara kera dan monyet terjadi jauh sebelumnya, sekitar 23 hingga 34 juta tahun lalu.
penelitian ini didukung oleh temuan fosil di cekungan rukwa, tanzania, tempat para ilmuwan menemukan rahang parsial dari spesies bernama rukwapithecus fleaglei (yang diyakini sebagai kera awal) dan gigi dari spesies nsungwepithecus gunnelli (mewakili monyet dunia lama). fosil-fosil ini diperkirakan berasal dari masa sekitar 25 juta tahun yang lalu.
becky malinsky menambahkan bahwa catatan fosil primata dapat membuka berbagai interpretasi ilmiah dan sering kali memunculkan perdebatan antarpeneliti. almécija pun menekankan bahwa sejarah evolusi primata sangat kompleks dan belum sepenuhnya kita pahami. banyak misteri yang masih menanti untuk diungkap.
meski perbedaan antara monyet dan kera sering kali direduksi menjadi soal ada atau tidaknya ekor, kenyataannya jauh lebih dalam dan berkaitan erat dengan sejarah evolusi yang panjang serta aspek biologis lainnya. dengan semakin banyak penelitian dan penemuan fosil, pemahaman kita tentang primata pun terus berkembang.
menelusuri perbedaan antara monyet dan kera bukan hanya soal membedakan dua spesies, tetapi juga membuka jendela menuju pemahaman lebih luas tentang evolusi, perilaku, dan bahkan asal-usul manusia itu sendiri. dengan memahami mereka, kita bisa lebih menghargai keragaman dan keunikan kehidupan di bumi ini