Pinjaman BPD Belum Terealisasi
Hendri Hadinata--
KEPAHIANG - Pinjaman untuk Badan Permusyaratan Desa (BPD) yang disalurkan oleh Bank Bengkulu Cabang Kepahiang tahun lalu belum terealisasi. Bukan tanpa alasan, hal tersebut lantaran banyak berkas yang tidak memenuhi syarat dengan nominal pinjaman ataupun plafond yang diinginkan.
Kepala BaBe Cabang Kepahiang Hendri Hadinata menjelaskan, belum adanya realisasi pinjaman untuk BPD di Kepahiang itu dikarenakan pihak BPD menginginkan pinjaman yang besar. Sementara diketahui saat ini, masa jabatan para BPD di Kepahiang sudah hampir habis.
BACA JUGA:Harga Bapokting Mengalami Kenaikan
"Plafond yang bisa kita berikan untuk para BPD yang mengajukan pinjaman, nominalnya terbilang kecil. Hal itu dikarenakan, saat ini masa jabatan para BPD sudah hampir habis. Jadi bukan tidak mau merealisasikan pencairan pinjaman BPD, akan tetapi memang belum ada kecocokan saja terkait pinjaman yang diajukan," jelasnya.
Dikatakan Hendri, berkas yang diserahkan kepada pihaknya sudah banyak, akan tetapi para BPD tidak mau melanjutkan pinjaman, lantaran plafond yang bisa diberikan terbilang kecil. Sehingga untuk saat ini, pada program pinjaman BPD ini belum ada BPD yang melanjutkan mengusulkan pinjamannya. Padahal secara nominal pinjaman lanjut Hendri, pihaknya menyediakan anggaran yang tak terbatas untuk para BPD. Akan tetapi terkait pinjaman yang diberikan, itu tetap disesuaikan dengan syarat yang dilampirkan oleh para BPD.
"Kalau untuk pinjaman yang kita sediakan itu, nominalnya tidak terbatas. Namun dengan kondisi persyaratan dari para BPD yang sudah masuk, nampaknya pinjaman yang diberikan hanya sebatas Rp 10 juta saja. Sedangkan mereka mengharapkan bisa meminjam hingga Rp 50 juta lebih. Jadi kami siap memberikan pinjaman jika pinjaman yang diajukan Rp 10 juta," terangnya.
Untuk diketahui, pinjaman untuk BPD ini bunga nya hanya 1,16 persen perbulan atau 13,99% per tahun. Dapat membantu perangkat BPD dalam bentuk konsumtif atau untuk membuka peluang usaha di desa, membuka lapangan pekerjaan baru dalam bentuk umkm dan sebagai modal usaha membangun kreatifitas produk unggulan di desa serta dapat menstabilkan perekonomian masyarakat desa.