Pabrik Mazda di Tanah Air Segera Beroperasi, Ini Target Produksi Awalnya

Ilustrasi Net--
BACAKORANCURUP.COM - Mazda Indonesia yang berada di bawah naungan PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM), tengah menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Indonesia. Proyek pembangunan ini dilaporkan berjalan sesuai jadwal dan target yang telah ditetapkan.
Chief Operating Officer PT EMI, Ricky Thio, menyampaikan bahwa proses pembangunan berlangsung tanpa kendala berarti. Pabrik yang berlokasi di Jawa Barat ini dirancang mengikuti standar fasilitas Mazda global untuk menjaga konsistensi kualitas produk.
"Saat ini proses pembangunan masih berlangsung. Kami sedang menunggu kedatangan mesin dan peralatan pendukung lainnya ke Indonesia,"ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (30/6/2025).
Ricky menjelaskan bahwa ada tiga aspek utama yang menjadi fokus dalam proyek ini. Pertama adalah kapasitas produksi beserta kesiapan fasilitas penunjangnya. Kedua, kesiapan infrastruktur dan peralatan perakitan. Ketiga, sumber daya manusia atau tenaga kerja yang akan mengoperasikan pabrik.
BACA JUGA:Mitsubishi Tampilkan Inovasi Lewat Reli AXCR 2025, Triton Otomatis Jadi Senjata Rahasia
BACA JUGA:Dulu MPV, Sekarang SUV Hybrid ! Ini Dia Evolusi Mitsubishi Grandis 2025
"Kami memang sengaja tidak terlalu mempublikasikan perkembangan pembangunan pabrik ini. Nanti kalau sudah hampir selesai, baru kami umumkan secara menyeluruh," tambahnya.
Untuk diketahui, Mazda menginvestasikan sekitar Rp400 miliar dalam pembangunan fasilitas ini. Pada tahap awal, pabrik akan difokuskan untuk merakit model Mazda CX-30, dan ke depan akan menyusul model-model lain secara bertahap.
CX-30 sendiri telah hadir di pasar Indonesia sejak 2020 dan telah mengalami beberapa pembaruan. Saat ini, model tersebut masih berstatus CBU (Completely Built Up) alias diimpor secara utuh dari luar negeri, sehingga harganya cukup tinggi.
Mobil dengan mesin Skyactiv G berkapasitas 2.000 cc ini mampu menghasilkan tenaga 155 hp dan torsi maksimum 200 Nm, dan dibanderol Rp585,5 juta OTR Jakarta. Namun, belum ada kepastian apakah harga akan turun setelah proses perakitannya dilakukan secara lokal.