Waspada! Polres Rejang Lebong Minta Masyarakat Waspadai Modus Penipuan Skema Segitiga

Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong, Iptu Reno Wijaya SE MH.-HABIBI/CE -
BACAKORANCURUP.COM - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Rejang Lebong mengimbau masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan dengan skema atau pola segitiga.
Kapolres Rejang Lebong AKBP F Situngkir SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu Reno Wijaya SE MH mengatakan bahwa dalam modus penipuan skema segitiga ini. Penipu berperan sebagai Perantara yang akan menipu pemilik kendaraan atau penjual dan pembeli.
"Dalam artian pelaku penipuan bertindak selaku penjual sekaligus pembeli," ujar Kasat.
BACA JUGA:Hasil Panen Menurun, Harga Kopi di Rejang Lebong Ikut Turun
BACA JUGA:Bahas Sekolah Rakyat, Dirjen Kemensos Dijadwal Kunjungi Rejang Lebong
Menurut Kasat, ciri-ciri utama dalam modus penipuan ini adalah pelaku akan mempengaruhi korban dengan mengatakan bahwa pelaku tidak bisa berjumpa. Kemudian setelahnya, ada seseorang yang mewakilkan proses jual beli. Namun dalam hal ini, transaksi harus tetap dilakukan ke pelaku melalui via transfer.
"Kemudian pelaku langsung lari membawa uang hasil kejahatannya. Maka dari itu, kami mengimbau agar masyarakat lebih waspada," sampai Kasat.
Lanjut Kasat bahwa dalam pola segitiga tersebut. Kepada pembeli, pelaku akan mengaku sebagai penjual yang sedang tidak ada di tempat. Tetapi ada keluarga yang
mewakili dirinya untuk cek barang. Sedangkan kepada penjual, kata Kasat, penipu akan mengaku sebagai pembeli yang mengirimkan saudaranya untuk cek barang.
"Dalam pola segitiga ini juga, penipu melarang penjual dan pembeli asli saling berkomunikasi. Hal ini agar aksi pelaku tidak terbongkar. Pelaku ini akan berpura-pura sebagai perantara dan mengarahkan pembeli untuk mentransfer uang ke rekeningnya," kata Kasat.
Sementara itu, Kasat menambahkan jika kasus penipuan bermodus skema segitiga ini pernah terjadi di Rejang Lebong. Maka dari itu, Kasat menegaskan bahwa upaya preventif terus dilakukan oleh pihak kepolisian untuk mencegah adanya korban lainnya.
"Kami minta masyarakat untuk selalu melakukan verifikasi dan komunikasi langsung antara penjual dan pembeli, jangan hanya percaya kepada perantara yang tidak dikenal," tandasnya