Menteri Olahraga Malaysia Desak FAM Lakukan Reformasi Imbas Skandal Pemain Naturalisasi
Logo FIFA.--
BACAKORANCURUP.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh, menyebut hukuman itu sebagai peringatan serius bagi seluruh sistem olahraga nasional. ini setelah Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dijatuhi sanksi berat oleh FIFA akibat kasus pemalsuan dokumen pemain naturalisasi. Hannah menegaskan bahwa isi dokumen putusan FIFA sangat berat dan memiliki dampak langsung terhadap reputasi Malaysia di mata internasional.
“Meskipun FAM menyebut ini hanya kesalahan teknis staf, kasus ini tidak bisa dianggap remeh,” ujar Hannah.
“Putusan FIFA sepanjang 19 halaman berisi kritik tajam dan mencoreng citra negara. Publik sudah kecewa dan menuntut perubahan nyata," lanjut Hannah.
Menteri Yeoh mendesak FAM untuk segera mengevaluasi total sistem manajemen internalnya, memperbaiki kelemahan, dan memastikan akuntabilitas dalam setiap proses, khususnya selama masa banding.
BACA JUGA:Wasit Kuwait Pimpin Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi, PSSI Protes
BACA JUGA:Ditabrak Murid Valentino Rossi di Mandalika, Ini Kata Marquez
Ia juga menekankan pentingnya transparansi dalam menanggapi krisis ini. Sesuai aturan, FAM memiliki waktu tiga hari untuk mengajukan banding atas sanksi FIFA, disusul lima hari tambahan untuk melengkapi dokumen pendukung.
Kementerian sendiri akan menunggu hasil banding sebelum mengeluarkan pernyataan resmi lebih lanjut.Di tengah krisis ini, Hannah Yeoh juga menyerukan kepada para penggemar sepak bola Malaysia agar tetap memberikan dukungan penuh kepada Harimau Malaya, yang akan berlaga dalam dua pertandingan kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Laos di Vientiane dan Kuala Lumpur.
Sebelumnya, FIFA menjatuhkan denda sebesar 350.000 franc Swiss (sekitar Rp 6 miliar) kepada FAM, serta mendenda tujuh pemain naturalisasi masing-masing 2.000 CHF.
Lebih dari itu, para pemain tersebut juga dilarang tampil di laga internasional selama 12 bulan karena terbukti memalsukan dokumen yang menyatakan asal-usul mereka, sebuah pelanggaran terhadap Pasal 22 Kode Disiplin FIFA.
Kasus ini menjadi salah satu tamparan terbesar bagi sepak bola Malaysia dalam beberapa tahun terakhir, dan kini seluruh mata tertuju pada langkah perbaikan nyata dari FAM.
Sepak bola Malaysia tengah dilanda skandal besar setelah Departemen Registrasi Nasional (NRD) mengungkap bahwa mereka tidak pernah menerima atau menerbitkan akta kelahiran asli yang digunakan oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk menaturalisasi tujuh pemain keturunan.
Temuan ini memperkuat dugaan pemalsuan dokumen yang sebelumnya telah diungkap oleh FIFA. Dalam laporan resmi Komite Disiplin FIFA, Wakil Ketua Jorge Palacio menyebut bahwa dokumen akta kelahiran yang diajukan FAM tidak sesuai dengan catatan resmi milik pemerintah Malaysia.
Dugaan kuat menyebut dokumen tersebut dimanipulasi untuk membuktikan bahwa para pemain memiliki garis keturunan Malaysia melalui kakek atau nenek mereka. Pihak NRD menegaskan bahwa mereka tidak pernah mengeluarkan dokumen asli atas nama para pemain tersebut.