Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Tahun 2026, 18 Proyek Hilirisasi Rp600 Triliun Siap Jalan

ist Ilustrasi proyek hilirisasi.--

BACAKORANCURUP.COM - Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan untuk mempercepat pelaksanaan 18 proyek Hilirisasi strategis senilai hampir Rp600 triliun. Demikian disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi Bahlil Lahadalia. Dirinya mengungkapkan bahwa seluruh proyek tersebut ditargetkan mulai berjalan pada tahun depan, usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo di Istana Negara.

Ia menegaskan, langkah percepatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memperkuat struktur ekonomi nasional melalui peningkatan nilai tambah sumber daya alam.

“Presiden memerintahkan agar proyek-proyek hilirisasi ini segera dijalankan. Nilai totalnya sekitar Rp600 triliun dan meliputi 18 proyek di berbagai sektor,” kata Bahlil.

Ia menjelaskan, seluruh proyek tersebut telah melalui tahap pra-studi kelayakan (pre-FS) dan kini masuk ke tahap finalisasi pembiayaan. Proses pendanaan, menurutnya, akan melibatkan Badan Pengelola Investasi Danantara.

“Semuanya sudah siap dari sisi studi. Sekarang tinggal memastikan struktur pembiayaannya agar bisa segera konstruksi di 2026,” ujarnya.

Bahlil merinci bahwa proyek-proyek tersebut tersebar di sejumlah sektor strategis, antara lain energi, pertanian, perikanan, mineral, dan batubara. Salah satu fokus utama adalah pengembangan industri dimethyl ether (DME) sebagai substitusi impor LPG.

Pemerintah menilai, hilirisasi batu bara menjadi DME akan membantu menekan ketergantungan terhadap impor energi yang selama ini cukup tinggi.

Selain itu, Bahlil juga menyebut pemerintah akan mempercepat pembangunan kilang minyak nasional untuk mengurangi defisit neraca migas. “Presiden ingin kita tidak lagi bergantung pada impor energi. Karena itu, hilirisasi energi menjadi prioritas utama,” ujarnya. 

Menurut Bahlil, hilirisasi bukan hanya soal peningkatan nilai tambah, tetapi juga pemerataan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru. Ia memastikan proyek-proyek tersebut akan melibatkan investasi dalam negeri dan asing dengan prinsip kemitraan yang adil.

“Tujuan akhirnya bukan hanya menarik investasi besar, tetapi juga bagaimana dampaknya dirasakan masyarakat. Akan ada efek berganda bagi daerah dan UMKM lokal di sekitar lokasi proyek,” tambahnya.

Pemerintah berharap langkah percepatan hilirisasi ini dapat memperkuat daya saing industri nasional sekaligus memperkokoh kemandirian ekonomi Indonesia. Dengan nilai investasi mencapai ratusan triliun, proyek-proyek ini diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun mendatang. 

“Insya Allah mulai tahun depan sudah bisa groundbreaking sebagian proyeknya,” tutup Bahlil.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan