Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Hentikan Risiko Pneumonia pada Anak ! Ikuti Rekomendasi Dokter Respirologi Ini

Lindungi anak dari risiko pneumonia--

BACAKORANCURUP.COM - Dokter anak subspesialis respirologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI - RSCM), dr. Wahyuni Indawati, memberikan penjelasan mengenai berbagai cara yang dapat dilakukan orang tua untuk melindungi anak dari pneumonia.

Menurutnya, pencegahan sejak dini memiliki peran besar dalam menekan angka kejadian penyakit ini, terutama pada kelompok bayi dan balita yang sistem imunnya belum terbentuk sempurna.

Wahyuni menuturkan bahwa langkah awal yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah menciptakan lingkungan yang sehat, baik di rumah maupun di tempat anak beraktivitas.

Lingkungan yang bersih, bebas asap rokok, serta memiliki sirkulasi udara yang baik dapat mengurangi risiko anak terpapar mikroorganisme penyebab penyakit pernapasan.

BACA JUGA:Mengapa Beberapa Makanan Tak Boleh Dimakan Bersama Kopi ? Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Berlaga di SEA Games 2025, Tim Wushu Indonesia Incar 3 Emas

Menurutnya, kondisi lingkungan yang buruk dapat mempercepat penyebaran bakteri dan virus yang berpotensi menyebabkan pneumonia.

Lebih lanjut ia menjelaskan pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan. ASI, kata Wahyuni, mengandung antibodi alami yang mampu membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi. Dengan imunitas yang lebih kuat, bayi dapat lebih siap melawan infeksi, termasuk bakteri penyebab pneumonia. Tak hanya itu, ia juga mengingatkan bahwa asupan nutrisi ibu saat masa kehamilan sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi.

Ibu hamil yang terpenuhi gizinya memiliki risiko lebih rendah melahirkan bayi prematur, sementara bayi prematur cenderung memiliki sistem imun yang masih lemah sehingga lebih rentan terserang pneumonia.

Selain menjaga lingkungan dan memastikan kecukupan nutrisi, Wahyuni menekankan pentingnya mengurangi paparan polusi udara. Polusi dapat berasal dari aktivitas domestik, seperti asap dapur, asap rokok, ataupun debu rumah yang tidak terkendali. Di luar rumah, anak juga bisa terpapar polusi kendaraan bermotor dan kualitas udara buruk.

Semua bentuk polusi tersebut dapat mengiritasi saluran pernapasan dan membuka peluang terjadinya infeksi. Karena itu, orang tua perlu lebih berhati-hati dan sebisa mungkin membatasi paparan udara kotor pada anak, terutama ketika kualitas udara sedang menurun.

Dalam penjelasannya, Wahyuni memaparkan bahwa pneumonia, atau yang dikenal dengan radang paru-paru, merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru, sehingga menghambat masuknya oksigen ke tubuh. Kondisi tersebut dapat menjadi sangat serius dan berpotensi menyebabkan kematian, terutama bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh sebab itu, tindakan pencegahan jauh lebih baik daripada menunggu munculnya gejala.

Ia juga menekankan kembali bahwa pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama mampu mengurangi risiko pneumonia hingga sekitar 20 persen. Hal ini menunjukkan betapa besar peran ASI dalam membangun pertahanan tubuh bayi.

Namun, perlindungan tidak berhenti hanya pada pemberian ASI. Anak tetap membutuhkan asupan gizi seimbang sejak masa kandungan hingga periode tumbuh kembang untuk menjaga kondisi fisiknya tetap optimal. Kekurangan gizi, terutama pada anak usia dini, dapat melemahkan sistem kekebalan sehingga membuat mereka lebih mudah terinfeksi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan