Cek Ulang Data Pelajar Putus Sekolah, Noprianto : Jumlah Riilnya Hanya 60 Pelajar

Drs Noprianto MM --

BACAKORANCURUP.COM - Terkait jumlah pelajar putus sekolah jenjang SMP di Kabupaten Rejang Lebong yang mencapai 218 pelajar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Rejang Lebong telah melakukan pengecekan dan pemeriksaan ulang terhadap data pelajar putus sekolah tersebut.

Alhasil data yang ditemukan tidak sebanyak itu.

"Ya soal data pelajar putus sekolah yang jumlahnya kemarin sampai ratusan, itu saya secara pribadi mohon maaf. Kami sudah melakukan pengecekan ulang dan ternyata data yang dikemukakan sebelumnya itu tidak valid," jelas Kadis Dikbud Kabupaten Rejang Lebong, Drs Noprianto MM.

Setelah dicek ulang, lanjut dia, jumlah pelajar SMP putus sekolah dan tidak menyelesaikan hingga akhir tahun ajaran hanya di angka 60 pelajar saja.

BACA JUGA:Calon Guru PNS Wajib Tahu, Berikut Pangkat dan Golongan Guru PNS!

BACA JUGA:PPDB Segera Dibuka, SMAN 1 Rejang Lebong Butuh 340 Siswa Baru!

"Jumlahnya tidak sebesar yang dikemukakan sebelumnya sampai ratusan, setelah kami konfirmasi ke pihak sekolah ternyata tidak sedikit pelajar yang pihak sekolah udah mencoba mempertahankan si anak sampai ujian akhir tahun ajaran, tapi karena kondisi dan sudah patah semangat, dengan alasan keluarga, ekonomi dan sebagainya.

Bahkan ada kepala sekolah yang sampai datang menjemput datang ke rumah si anak untuk membujuk, tapi hasilnya tetap sama dan pihak sekolah pun tidak bisa memaksa," terang dia.

Lebih jauh dirinya menerangkan, memang ada beberapa sekolah yang menyebabkan pelajar itu putus sekolah karena beberapa faktor penyebab.

Mulai dari perceraian orang tua sehingga anaknya harus ikut orang tua dan memutuskan untuk putus sekolah, ada kondisi ekonomi orang tuannya sehingga anak itu putus sekolah, bahkan ada yang menikah di usia dini dan itu laporannya ada, tetapi itu tidak resmi.

"Jadi memang jumlah itu ada selisih antara yang terdata sebagai siswa dengan yang akhirnya berhak menerima ijazah, dan jumlahnya tidak sebesar itu," ujarnya.

Dalam satu sekolah itu, tambah dia, pelajar putus sekolah terdapat 2 orang, ada yang 1 orang.

Sehingga setelah dihitung secara keseluruhan jumlahnya tidak sebesar yang disebutkan sebelumnya.

Tag
Share