Habib Ja'far Menegaskan Jangan Paksa Orang Menikah Dan Memiliki Anak, Kenapa Ini Alasannya!
IST Tangkapan Layar dari Akun Sosial Media Instragram @hussein_jaf'ar--
BACAKORANCURUP.COM - Habib Husein bin Ja'far Al Hadar atau dikenal dengan panggilan Habib Jafar adalah pendakwah dan penulis Indonesia.
Baru-baru ini menyampaikan pandangannya tentang pentingnya tidak memaksakan orang untuk menikah dan memiliki anak.
Dalam sebuah acara, beliau menjelaskan bahwa setiap individu memiliki pilihan dan waktu yang berbeda dalam menjalani hidup.
Dilansir pada video media sosial TikTok @Diadona.id dimana Habib Ja'far menyatakan bahwa menikah dan memiliki anak adalah tanggung jawab besar yang membutuhkan kesiapan emosional dan mental.
Banyak orang yang mungkin belum siap untuk menjalani kehidupan berkeluarga.
BACA JUGA:4 Kebiasaan yang Bisa Memicu Penyakit Asam Urat
Memaksakan pernikahan dapat menyebabkan stres dan masalah psikologis bagi individu yang tidak siap.
Menurut Habib Jafar menegaskan memaksa seseorang untuk menikah atau memiliki anak dapat menyebabkan masalah emosional dan psikologis.
Banyak orang yang mungkin belum siap secara mental, finansial, atau bahkan dalam hubungan mereka. Habib Jafar menekankan bahwa kebahagiaan dan kesiapan adalah hal utama yang harus dipertimbangkan.
"Jangan memaksa orang untuk menikah atau memiliki anak, dan berhati-hatilah untuk tidak bertanya tentang pernikahan atau anak saat lebaran. Nabi telah mengajarkan bahwa pernikahan tidak boleh dipaksakan, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Seseorang harus menikah hanya ketika benar-benar siap. Jika niatnya hanya untuk menikah tanpa persiapan,lebih baik menunggu," kata Habib Ja'far
Oleh karena itu, Habib Jafar memberi nasehat menikahlah saat mampu karena kemungkinan takutnya peristiwa yang buruk seperti terjadi KDRT atau kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orangtuanya dalam kehidupan rumah tangga, termasuk apabila kita belum siap secara parenting bahkan mungkin secara fisik semacam hal ibu nyakitin anak atau sebaliknya.
Itu akan menyebabkan trauma bagi anaknya dan kasian untuk jalannya Rumah Tangga mereka apabila menikahnya pada saat itu belum siap.
Beliau juga menambahkan bahwa setiap orang berhak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri tanpa tekanan dari lingkungan sekitar.