Dikbud Minta Guru Penggerak jadi Leader Pengembangan Pendidikan

Para guru penggerak di Kabupaten Rejang Lebong.-Dok/Dikbud RL -

BACAKORANCURUP.COM - Peran guru penggerak di Kabupaten Rejang Lebong, nampaknya sangat penting untuk membantu meningkatkan pendidikan di Rejang Lebong.

Maka dari itu, guru penggerak diharapkan bisa menjadi leader dalam pengembangan manajemen pendidikan dan juga manajemen pembelajaran di satuan pendidikan.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rejang Lebong Drs Noprianto MM.

"Sampai saat ini, program guru penggerak terus berjalan. Bahkan kemarin kita baru saja menutup program pendidikan guru penggerak angkatan ke-11. Kita berharap, para guru penggerak bisa menjadi leader dan contoh untuk membantu meningkatkan pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong ini," kata Noprianto.

Dia mengatakan, untuk menjadi guru penggerak memang banyak proses dan ada tahapan yang harus dilewati. Namun dia sangat berharap, nantinya jumlah guru penggerak di Rejang Lebong bisa terus bertambah.

BACA JUGA:Usai Pelaksanaan SAS, Seluruh Madrasah Gelar Class Meeting

BACA JUGA:Pak Dewan Minta Satpol PP Razia Judol Kalangan Pelajar di Rejang Lebong!

"Kita sarankan agar para guru dapat mengikuti seleksi CGP jika dibuka nanti. Karena dengan menjadi guru penggerak, kita bisa menjadi motor penggerak para guru lainnya untuk mengembangkan pendidikan," jelasnya.

Disamping itu, sehubungan dengan digencarkan nya pengimplementasian kurikulum merdeka belajar di wilayah Kabupaten Rejang Lebong kata Noprianto. Seluruh sekolah juga dituntut untuk mampu menerapkan kurikulum tersebut dengan program pembelajaran P5 yang tertera dalam kurikulum.

Baik itu untuk sekolah penggerak yang memang diwajibkan, maupun bukan sekolah penggerak yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.

"Seluruh Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, saat ini tengah ditargetkan agar bisa menerapkan kurikulum merdeka belajar terhadap para peserta didiknya. Dimana sampai saat ini, hampir semua SD dan SMP di Kabupaten Rejang Lebong sudah menjalankan kegiatan kurikulum merdeka. Namun meski begitu, masih ada beberapa sekolah lagi yang kelas tingginya belum menerapkan kurikulum merdeka belajar," ungkapnya.

Dia juga menjelaskan, untuk mencapai target yang sudah ditetapkan tersebut.

Pendampingan komunitas belajar juga harus dioptimalkan dengan baik.

Mulai dari kegiatan pengimbasan bagi sekolah penggerak untuk sekolah non penggerak, maupun pengimplementasian kurikulum merdeka belajar dari masing-masing guru penggerak yang sudah memiliki sertifikat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan