4. Hindari Pembelaan Diri
Saat meminta maaf, fokuslah pada perasaan pasangan dan dampak dari tindakan Anda. Hindari memberikan alasan yang justru terdengar seperti pembelaan diri. Mengatakan sesuatu seperti, “Aku minta maaf, tapi aku sedang stres” mungkin terdengar seperti Anda tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi.
5. Jelaskan Niat untuk Memperbaiki Diri
Selain meminta maaf, tunjukkan niat Anda untuk memperbaiki kesalahan di masa depan. Misalnya, "Aku akan berusaha untuk lebih sabar ke depannya." Ini menunjukkan komitmen Anda untuk belajar dari kesalahan dan tidak mengulangi tindakan yang sama.
6. Beri Waktu pada Pasangan
Setelah meminta maaf, berikan pasangan waktu untuk merespons. Mereka mungkin masih butuh waktu untuk memproses perasaannya. Jangan memaksa pasangan untuk segera memaafkan atau melanjutkan seperti tidak terjadi apa-apa. Bersikap sabar dan hormati ruang yang mereka butuhkan.
7. Ciptakan Suasana Tenang untuk Membicarakan Masalah
Pilih waktu yang tepat dan suasana yang tenang untuk membicarakan masalah yang menyebabkan pertengkaran. Hindari membahas masalah tersebut saat emosi masih tinggi. Saat berbicara, pastikan komunikasi dilakukan dengan penuh rasa hormat dan tidak menyalahkan satu sama lain.
8. Berikan Gestur Simbolis
Selain kata-kata, gestur simbolis juga bisa membantu meredakan ketegangan. Sebuah pelukan, genggaman tangan, atau hadiah kecil sebagai tanda penyesalan bisa menjadi cara non-verbal untuk menunjukkan niat baik. Gestur ini membantu menunjukkan bahwa Anda sungguh-sungguh ingin memperbaiki hubungan.
9. Belajar dari Pertengkaran