Padahal, hal ini menyebabkan panas berlebih pada transmisi dan mempercepat keausan komponen. Sebaiknya, pindahkan tuas ke posisi Neutral (N) atau Park (P) saat berhenti lama untuk mencegah tekanan berlebih pada sistem transmisi.
4. Terlalu Cepat Menginjak Gas Setelah Memindahkan Gigi
Menginjak pedal gas secara mendadak atau terlalu dalam sesaat setelah memindahkan gigi dari P atau R ke D dapat membuat tekanan tinggi pada transmisi.
Sebaiknya, tunggu beberapa detik setelah memindahkan gigi sebelum menginjak pedal gas. Ini memberi waktu bagi komponen transmisi untuk menyesuaikan diri, sehingga terhindar dari gesekan yang berlebihan.
5. Jarang Melakukan Penggantian Oli Transmisi
Oli transmisi pada mobil matic memiliki fungsi penting sebagai pelumas dan pendingin komponen-komponen di dalam transmisi. Jika dibiarkan kotor atau terlalu lama, oli transmisi akan kehilangan fungsinya, menyebabkan gesekan tinggi, dan bisa merusak komponen transmisi.
Idealnya, lakukan pengecekan dan penggantian oli transmisi sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh pabrikan, atau kira-kira setiap 40.000 - 60.000 km.
6. Overloading atau Mengangkut Beban Terlalu Berat
Mengangkut beban berlebihan bisa memperberat kerja transmisi dan mesin. Transmisi matic pada dasarnya dirancang untuk pengendaraan normal.
Jika mobil sering dibebani secara berlebihan, maka transmisi akan bekerja lebih keras dan cepat aus. Pastikan selalu mematuhi batas maksimal kapasitas angkut yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil Anda.
7. Terlalu Sering Berkendara dengan Kecepatan Tinggi
Mobil matic memang nyaman digunakan dalam kondisi lalu lintas yang sering berubah-ubah. Namun, jika mobil sering digunakan dalam kecepatan tinggi tanpa jeda, panas berlebih bisa menumpuk pada transmisi.