Teh mengandung zat yang disebut tanin, yang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Zat besi sangat penting bagi tubuh untuk memproduksi sel darah merah. Jika penyerapan zat besi terganggu, tubuh berisiko mengalami anemia.
Terlebih jika es teh dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang kaya zat besi, seperti daging atau sayuran hijau, efek tanin dalam menghambat penyerapan zat besi dapat menjadi lebih signifikan.
4. Memicu Kenaikan Gula Darah
Kebiasaan minum es teh manis juga dapat meningkatkan kadar gula darah. Kandungan gula dalam es teh kemasan atau yang ditambahkan saat membuat es teh sendiri dapat memberikan tambahan kalori yang cukup tinggi.
Jika dikonsumsi terus-menerus, hal ini dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Para ahli kesehatan menyarankan agar konsumsi gula tidak melebihi 50 gram per hari, dan mengurangi asupan es teh manis adalah salah satu cara untuk mencegah kelebihan gula.
5. Merusak Kesehatan Gigi
Konsumsi es teh yang manis dalam jangka panjang juga dapat merusak kesehatan gigi. Gula yang menempel pada gigi akan menjadi makanan bagi bakteri penyebab plak.
Plak yang terbentuk dari sisa-sisa gula tersebut dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Mengganti es teh manis dengan teh tawar bisa menjadi alternatif yang lebih aman bagi kesehatan gigi.
Minum es teh secara berlebihan memang memiliki beberapa risiko bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengonsumsinya dengan bijak.
Mengganti es teh manis dengan teh tawar, atau membatasi konsumsi es teh dalam sehari, bisa membantu mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Dengan menjaga pola konsumsi es teh, kita bisa tetap menikmati minuman ini tanpa harus khawatir terhadap risiko kesehatan.