CURUPEKSPRESS.BACAKORAN.CO - Dikarenakan sejak dua minggu lalu alat di timbangan di UPPKB Padang Ulak Tanding (PUT) perbatasan Linggau Curup mengalami kerusakan. Layanan timbangan untuk truk dengan muatan saat ini ditutup sementara waktu.
Pengawas Satpel UPPKB PUT Rio Jangyo SSos MSi menyampaikan, sebelum dirinya dilantik sebagai Pengawas UPPKB PUT yang baru, alat timbangan yang ada sudah mengalami kerusakan.
Sehingga sejak dirinya bertugas di sana, pelayanan timbangan ditutup sementara.
"Sejak saya ditempatkan di bagian timbangan, belum ada aktifitas yang bisa dilakukan. Hal itu dikarenakan, saat ini alat timbangan kita dan juga CPU untuk mengakses setiap kegiatan mengalami kerusakan," ujar Jangyo.
Karena itu dikatakannya, selama alat timbangan rusak, pihaknya tidak berani mengambil penindakan terhadap truk-truk yang melintas di melewati wilayah timbangan.
BACA JUGA:Ini Harga Hewan Qurban di Rejang Lebong!
BACA JUGA:43 Desa/Kelurahan di Rejang Lebong Berstatus Destana, Ini Daftarnya!
Jadi bisa dikatakan, saat ini truk-truk yang ada dibebaskan untuk berkeliaran tanpa adanya proses penimbangan dan pengecekan di bagian timbangan.
"Untuk saat ini truk yang melintas dibebaskan saja dulu. Karena kita juga tak berani menindak, lantaran alat timbangan kita masih rusak. Bahkan tak hanya itu, kita juga menutup sementara pintu masuk di bagian timbangan," terangnya.
Berkenaan dengan hal ini kata Jangyo, dirinya sudah melaporkan kepada pihak BPTD Bengkulu, terkait alat timbangan dan CPU yang rusak.
Selain itu tambahnya, selama timbangan masih tutup, pihaknya berharap Dishub RL dan Sat Lantas Polres Rejang Lebong dapat membantu memastikan lalu lintas tetap tertib dan terkendali.
"Dengan kondisi saat ini kita sangat mengharapakan pihak Dishub dan Sat Lantas bisa membantu melakukan penertiban truk yang bermuatan," terangnya.
Adapun alasan yang memungkinkan alat elektronik seperti CPU dan alat timbangan rusak jelas Jangyo. Dikarenakan di kawan PUT tepatnya di wilayah timbangan sering mati lampu. Kalau pun hidup sebentar, biasanya lampu langsung mati lagi.
Sehingga sangat dikhawatirkan, bisa menyebabkan alat-alat elektronik gampang rusak.
"Kita tidak menyalahkan pihak PLN dalam hal ini. Akan tetapi karena keseringan lampu hidup mati secara berkelanjutan, membuat sejumlah akat elektronik menjadi rusak. Karena itu kedepannya, kami harapkan mohon pengertiannya," pungkas Jangyo.