JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menduga adanya kecurangan yang terjadi menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu disampaikan langsung olehnya saat menghadiri kegiatan Rakornas Organ Relawan Ganjar-Mahfud se Pulau Jawa di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat belum lama ini.
Dengan adanya dugaan tersebut, dia pun merasa saat ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja, di mana hal itu karena dirinya melihat ada kezaliman yang masif pada Pilpres 2024.
"Di Pilpres kali ini kita tidak hanya bertarung melawan paslon lain, kita juga sedang melawan kezaliman yang masif,” ujar Arsjad dalam paparannya.
Adapun kecurangan yang dimaksud olehnya, yakni konstitusi yang diganti hanya demi memuluskan jalan satu orang menjadi cawapres.
“Keliatan sudah banyak kasus yang terjadi. Bahkan UU, konstitusi kita diutak-atik," ujarnya.
"Apakah kita harus diam? Apakah kita harus ragu? Tidak! Tidak! Diam bukan berarti takut. Kita harus tetap semangat, harus gigih dan jangan gentar!,” tegas Arsjad.
Oleh karena itu, pengusaha asal Indonesia itu mengajak seluruh relawan Ganjar-Mahfud untuk melawan kedzaliman tersebut.
Tidak hanya itu, dia juga meminta para relawan memegang hati rakyat guna memenangkan Ganjar-Mahfud.
"Kita harus lawan kedzaliman, yang paling penting kita harus pegang hari rakyat. Pegang hati rakyat, itulah tugas kita," ungkapnya. (Disway)