BACAKORANCURUP.COM - Setelah mengikuti semua proses dan tahapan, serta pengecekan kesehatan beberapa waktu lalu.
Sebanyak 10 orang alumni SMKN 2 Rejang Lebong yang dipersiapkan magang ke Jepang, saat ini tengah mengikuti pembelajaran bahasa Jepang secara rutin, hingga 3 bulan ke depan.
Sebagaimana diungkapkan Kepala SMKN 2 Rejang Lebong Agustinus Dani Dadang Sumantri SPd MPd, bisa Bahasa Jepang merupakan salah satu syarat atau tiket terakhir alumni sebelum berangkat magang ke 'Negeri Matahari Terbit' sebutan negara Jepang.
Karena itu dikatakannya, masing-masing alumni wajib lulus dan mendapatkan sertifikat ujian bahasa Jepang, setelah mengikuti pembelajaran bahasa Jepang selama 3 bulan nanti.
BACA JUGA:IAIN Curup Perbaiki Jalan Utama Kampus, Anggaran Rp 2,1 Miliar dari PNBP
BACA JUGA:Yayasan Eartqualizer Asal Seluma Belajar di Bermani Coffee
"Untuk saat ini tahapan magang ke Jepang bisa dikatakan sudah pada tahap akhir. Karena itu kita mendatangkan langsung guru bahasa Jepang dari Jakarta yang profesional, untuk mengajar para alumni," ungkapnya.
Dijelaskannya, jika nanti saat mengikuti ujian bahasa Jepang alumni yang bersangkutan lulus.
Maka yang bersangkutan akan langsung berangkat ke Jepang setelah mengurus visa dan paspor di awal-awal tahun 2025.
Sedangkan bagi dia yang tidak lulus, maka akan dibina lagi dan mengikuti ujian bahasa Jepang lagi di bulan Juli 2025.
Sehingga bisa dikatakan, keberangkatan alumni yang bersangkutan ditunda sementara.
"Ujian bahasa Jepang akan dilaksankan di bulan Desember. Jadi saya mengingatkan, agar para alumni yang selangkah lagi akan berangkat ke Jepang ini. Bisa serius dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada," sampainya.
Dirinya juga menegaskan, kegiatan magang ini akan terus dikembangkan untuk membuka peluang kerja bagi para alumni, agar ketika tamat nanti bisa langsung kerja, sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Karena itu tak hanya sebatas Jepang saja, saat ini para alumni juga ada yang akan berangkat magang ke Turki, dan juga saat ini dirinya tengah menjalin kerjasama dengan negara lainnya seperti Dubai, Kuwait dan juga Taiwan.
"Tentu kita akan terus mengembangkan hal yang berkaitan dengan peluang kerja para alumni kita. Jadi tak hanya di satu dua negara saja, melainkan ada beberapa negara," tutupnya.