3. Menangani Peradangan
Manfaat daun mangga selanjutnya adalah menangani peradangan lewat kandungan anti-inflamasinya. Peradangan kronis dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit termasuk penyakit Alzheimer atau Parkinson.
Efek anti-inflamasi pada daun mangga dianggap mampu membantu menangkal biomarker oksidatif dan inflamasi yang diinduksi secara artifisial di otak.
4. Membantu Melawan Diabetes
Daun mangga mengandung fitokimia dan tanin yang disebut antosianidin. Kandungan ini dapat membantu menangani kadar gula darah yang tinggi.
Daun mangga juga mengandung 3beta-taraxerol dan ekstrak etil asetat yang bersinergi dengan insulin.
Dalam sebuah penelitian pada tikus dengan diabetes, ekstrak daun mangga dibandingkan dengan obat diabetes oral glibenklamid.
Tikus yang diberi ekstrak daun mangga memiliki kadar gula darah yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan yang diberi glibenklamid.
5. Menyehatkan Pencernaan
Daun mangga sudah dipercaya sejak lama untuk membantu penanganan sakit maag dan masalah pencernaan lainnya. Sebuah penelitian pada hewan pengerat menemukan bahwa pemberian ekstrak daun mangga secara oral mengurangi jumlah lesi pada lambung. Namun, hal ini masih membutuhkan banyak penelitian pada manusia.
6. Mungkin Memiliki Sifat Anti-Kanker
Polifenol dalam daun mangga, termasuk gallotannin, asam fenolat, quercetin, dan mangiferin memberikan efek kemopreventif terhadap berbagai jenis kanker karena sifat antiinflamasi dan antioksidannya.
Selain itu, kulit mangga juga menunjukkan potensi antikanker yang kuat karena lignan, yang merupakan jenis polifenol lainnya. Namun daun mangga masih belum bisa dikatakan sebagai obat kanker.