1. Pengambilan Tanah
Upacara pengambilan tanah dilakukan pada malam hari sebelum 1 Muharram, setelah sholat Isya' di Pantai Nala dan Tapak Paderi. Proses ini memiliki makna pengingat bahwa manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah.
Sesajan pada prosesi ini berupa bubur merah, gula merah, sirih, rokok, air kopi pahit, air jahe, susu sapi murni, air cendana, dan air selasih yang kemudian didoakan. Selanjutnya dua kepal tanah diambil, satu ditempatkan di Gerga dan satunya lagi disimpan diatas tabot atau peti yang akan dibuat
2.Duduk Penja
Penja merupakan benda yang mirip dengan telapak tangan lengkap dengan jarinya yang terbuat dari tembaga. Ritual Penja dilakukan selama 2 hari, diwaktu sore pada tanggal 4 dan 5 Muharram. Dimana dalam ritual ini, dilakukannya pencucian Penja. Sesajen dalam ritual Duduk Penja berupa emping, air serobat, susu murni, air kopi pahit, nasi kebuli, pisang emas dan tebu.
3. Menjara
Kegiatan yang dilakukan pada malam hari ditanggal 5-6 Muharram setelah sholat Isya' ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi ke keluarga Tabot yang lainnya.
4. Malam Arak Jari-Jari dan Arak Sorban
Ritual Arak Jari-Jari diadakan pada malam tanggal 7 Muharram, yaitu Penja yang sudah ditempatkan diatas Tabot diarak keliling. Kemudian untuk Arak Sorban dilakukan pada malam hari tanggal 8 Muharram yakni membawa Penja berkeliling.
5. Hari Gam
Ritual ini dilakukan mulai pagi hari ditanggal 9 Muharram. Pada Hari Gam tidak diperbolehkan ada suara musik atau alat bunyi lainnya sampai prosesi Tabot Naik Pangkek selesai.
6. Tabot Naik Pangkek
Acara ini dilakukan pada siang hari pada tanggal 9 Muharram. Ini merupakan proses penyambungan bagian puncak Tabot dengan Tabot Gedang ditempat pembuatannya.
7. Malam Arak Gedang
Ritual ini dilakukan pada sore hari ditanggal 9 Muharram, Tabot dibawa ke Gerga untuk menaikkan Soja dan Penja keatas Tabot sebelum diarak kelapangan untuk disandingkan.
8. Arak-Arakan Tabot