Bata Merah Sepakat "Kokoh dan Tahan Terhadap Segala Cuaca"

Selasa 17 Sep 2024 - 22:00 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : radian

BACAKORANCURUP.COM - Dataran Tapus Kecamatan Bermani Ulu Raya merupakan daerah sentral  penghasil batu bata terbesar di Kabupaten Rejang Lebong.

Salah satu nya usaha pabrik batu bata Sepakat yang  sudah berdiri kurang lebih 20 tahun lamanya. Dan khusus produksi batu bata merah disini selain di pasarkan ke Kota Curup juga memasarkan produknya ke beberapa daerah  misalnya kota Bengkulu, Curup dan Lebong.  

Di temui di sela kesibukannya pemilik usaha batu bata merah Sepakat, Ramli  (73) bercerita bagai mana dirinya mulai merintis usahanya yang sudah berjalan kurang lebih 20 tahun

"Saya memiliki lahan kurang lebih 4 Hektar, ini lahan yang saya jadikan tempat untuk membangun usaha batu merah di Desa Dataran Tapus ini," sampai Belian yang juga merupakan mantan kades Desa Tabarenah ini.

BACA JUGA:Produksi Kompos, Bibit Cabai Bersetifikat Dan Pengolahan Flavour Milk Digapoktan Sumber Mulya

BACA JUGA:OVO Jadi Dompet Digital Populer di Indonesia, Semua Jadi Mudah dengan Satu Genggaman

Adapun mengenai proses pembuatan batu bata dirinya bercerita banyak tahapan yang harus di lakukan, terutama untuk menghasilkan batu bata yang siap dipasarkan.

Dimulai dengan proses pengambilan tanah  dan cadas yang merupakan bahan dasa pembuatan batu bata.

" Bahan pembuatan batu bata bukan hanya tanah lho, tapi tanah yang bercampur cadas. Cadas merupakan batuan alam semacam batu lapisan yang terdiri dari bermacam mineral seperti kuarsa, mika fesper dan lempung," terangnya.

Kemudian dilanjutnya, bahan-bahan tersebut lantas di giling dengan menggunakan mesin molen sehingga menjadi lumpur yang kemudian dicetak manual. 

Yang uniknya lagi setelah proses pencetakan digunakanlah bubuk gergaji gesak yang diletakan di cetakan manual fungsinya adalah agar bahan pembuatan batu bata tidak merekat dengan cetakan basah dan mempermudah proses pengambilan bahan dasar bata yang masih basah.

"Setelah itu bata yang masih basah dijemur sampai kering," tambahnya. 

Dan untuk poses pengeringan tergantung cuaca, semakin panas semakin cepat proses pengeringan. Setelah kering barulah dibakar  selama 24 jam.  Sehingga akhirnya batu bata siap dipasarkan.

"Terkadang yang kita keluhkan produk bata lokal masih kalah bersaing dengan batu bata pres lubuk linggau. Padahal produk bat akita sudah teruji kwalitasnya. Batu bata kami juga tahan terhadap cuaca yang ekstrim sekalipun gempa. Terkadang kita kecewa kenapa produk lokal kalah bersaing di tanah sendiri," sampainya. 

Kategori :