BACAKORANCURUP.COM - Bendung Lama Pamarayan merupakan salah satu bangunan bersejarah di Provinsi Banten yang menjadi saksi bisu perkembangan irigasi dan sistem pengairan sejak zaman kolonial Belanda.
Dibangun pada tahun 1914 oleh pemerintah kolonial, bendung ini memiliki peran penting dalam menyuplai air ke area pertanian di wilayah Banten, khususnya di daerah Kabupaten Serang dan sekitarnya.
Terletak di Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, bendung ini dibangun sebagai bagian dari proyek besar irigasi untuk mendukung sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat kala itu.
Bendung Pamarayan didesain untuk mengalirkan air dari Sungai Ciujung ke jaringan irigasi yang mengairi ribuan hektar sawah menjadikan Banten sebagai salah satu lumbung padi utama di Indonesia pada masa itu.
BACA JUGA:Mengapa Batik Basurek Menjadi Simbol Utama Kota Bengkulu, Yuk Kenali Sejarahnya!
Selain fungsinya yang vital dalam sektor pertanian, Bendung Lama Pamarayan juga merupakan bangunan teknik sipil yang menunjukkan kecanggihan teknologi Belanda di bidang pengairan.
Meski usianya telah lebih dari satu abad, bendung ini masih beroperasi hingga kini, meskipun telah mengalami beberapa perbaikan dan renovasi untuk meningkatkan kapasitas dan daya tahannya.
Pemerintah daerah Provinsi Banten menyadari nilai sejarah bendung ini dan telah menjadikannya sebagai salah satu objek wisata sejarah dan edukasi.
Para pengunjung yang datang tidak hanya bisa melihat arsitektur asli bendung yang masih dipertahankan, tetapi juga belajar tentang sejarah sistem irigasi di Indonesia.
Hingga saat ini, Bendung Lama Pamarayan terus berfungsi sebagai penyokong sektor pertanian di daerah sekitarnya, sekaligus menjadi simbol dari kemajuan infrastruktur pada masa kolonial yang masih memberikan manfaat bagi masyarakat Banten hingga sekarang.
Warga dan pelancong diharapkan turut menjaga kelestarian bendung ini, mengingat pentingnya peran bendung dalam menjaga kestabilan pasokan air dan mempertahankan keasrian lingkungan di sekitarnya.