BPBD Rejang Lebong Pasang Rambu Peringatan Longsor di Jalur Curup Menuju Lubuklinggau
Penandaan Titik rawan bencana oleh BPBD.-Razik/CE -
BACAKORANCURUP.COM – Menghadapi meningkatnya potensi bencana di musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong memasang sejumlah rambu peringatan longsor di sepanjang jalur utama Curup–Lubuklinggau. Langkah ini dilakukan sebagai upaya preventif untuk meningkatkan kewaspadaan para pengguna jalan yang melintas di kawasan rawan.
BPBD memasang rambu pada tiga titik yang dinilai memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap pergerakan tanah. Titik tersebut berada di Dusun Gardu (Desa Kepala Curup) serta Desa Taba Padang di Kecamatan Binduriang, dan Desa Taktoi di Kecamatan Padang Ulak Tanding.
Papan peringatan tersebut diharapkan mampu menjadi tanda awal bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalur tersebut.
Kasi Kedaruratan BPBD Rejang Lebong, Rio Agustian Pakpahan, menyampaikan bahwa pemasangan rambu dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi curah hujan yang semakin meningkat beberapa pekan terakhir. Kondisi geografis jalur Curup–Lubuklinggau yang memiliki tebing curam dan struktur tanah labil membuat kawasan ini rentan terjadi longsor, terutama saat hujan deras.
BACA JUGA:Dua Pemuda Diduga Pelaku Pencurian Ditebas Warga, Polisi Lakukan Penyelidikan
BACA JUGA:Kasus Dugaan Perselingkuhan Kepala Puskesmas Belum Juga Disikapi
“Rambu sudah terpasang di titik-titik yang rawan pergerakan tanah. Harapannya, pengendara betul-betul memperhatikan kondisi sekitar, terutama saat hujan deras,” ujar Rio.
Selain pemasangan rambu, BPBD Rejang Lebong juga menyiagakan tim reaksi cepat beserta peralatan penanganan darurat untuk memastikan respon awal dapat diberikan dengan cepat jika terjadi bencana. Kesiapsiagaan ini mencakup pemantauan lapangan, pengecekan rutin, hingga penyediaan perlengkapan pendukung penanganan material longsor.
Rio menambahkan bahwa BPBD turut bekerja sama dengan relawan desa dan aparat setempat untuk memantau setiap perubahan kondisi tanah yang berpotensi membahayakan. Koordinasi tersebut dilakukan agar laporan mengenai tanda-tanda awal longsor dapat segera diteruskan kepada petugas.
BPBD juga mengimbau masyarakat yang melintas di jalur Curup–Lubuklinggau agar mengurangi kecepatan, tidak berkendara saat hujan deras, serta menghindari perjalanan malam di kawasan tebing. “Warga diminta tidak berhenti terlalu dekat dengan dinding tebing dan segera melaporkan ke aparat jika melihat material tanah mulai turun,” pungkasnya.
Dengan langkah antisipatif ini, pemerintah daerah berharap risiko kecelakaan maupun dampak bencana dapat diminimalkan. BPBD memastikan pemantauan terus dilakukan dan informasi terkait potensi bencana akan diperbarui secara berkala demi keselamatan masyarakat selama musim penghujan.