Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Air Galon Jadi Syarat Baru Program Makan Bergizi Gratis, Ini Alasan BGN !

IST Air galon yang kini digunakan sebagai bahan dalam memasak menu MBG--

BACAKORANCURUP.COM - Dalam upaya meningkatkan keamanan pangan bagi anak-anak penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang mengeluarkan instruksi tegas kepada seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia.

Ia mewajibkan penggunaan air mineral dalam kemasan galon untuk memasak menu MBG di wilayah yang belum memiliki sumber air layak konsumsi.

"Kami wajibkan sekarang harus memakai air galon, Pak. Ketentuan ini berlaku sementara, sampai mereka memiliki sumber air dengan kualitas yang sudah dipastikan baik," ujar Nanik dalam kegiatan bertajuk "Upaya Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa melalui MBG" di Jakarta, Kamis (23/10), dikutip dari Antara.

Kebijakan ini bukan tanpa alasan. BGN menemukan bahwa sebagian kasus keracunan makanan dalam program MBG ternyata berkaitan dengan kualitas air yang tidak memenuhi standar. Oleh karena itu, penggunaan air galon menjadi solusi sementara yang dinilai lebih aman dan higienis.

BACA JUGA:Aroma Segar, Rumah Bebas Rayap ! Ini 5 Tanaman Pengusir Rayap yang Ramah Lingkungan

BACA JUGA:Anti Gerah ! 6 Tanaman Ini Bisa Turunkan Suhu Rumah Tanpa Bantuan AC

Nanik menjelaskan bahwa pihaknya juga tengah menyiapkan standar baru bagi SPPG. Dalam waktu dekat, seluruh satuan tersebut diwajibkan memiliki fasilitas pengolahan air modern dengan sistem filtrasi dan teknologi sinar ultraviolet (UV) untuk memastikan air bebas dari kontaminasi.

"Langkah ini bersifat sementara, tapi menjadi bagian dari transformasi besar dalam tata kelola program MBG. Kami ingin setiap makanan yang dikonsumsi anak-anak benar-benar aman," tegasnya.

Salah satu contoh kasus yang menjadi perhatian serius BGN terjadi di Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan hasil uji laboratorium, sekitar 72 persen penyebab keracunan berasal dari kualitas air yang buruk.

"Menurut hasil lab, 72 persen penyebabnya memang dari air. Bandung Barat bisa jadi terdampak karena di sana menjadi lokasi pembuangan sampah dari Bandung. Kondisi ini sangat mempengaruhi kualitas air tanah," ungkap Nanik.

Temuan ini menunjukkan bahwa sanitasi lingkungan di sekitar dapur MBG masih menjadi tantangan besar. Karena itu, BGN menempatkan perbaikan sanitasi sebagai prioritas dalam kebijakan baru mereka.

Masalah kebersihan air dan lingkungan SPPG, kata Nanik, akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis yang saat ini tengah disusun pemerintah.

"Melalui peraturan ini, kami ingin memastikan setiap tahap produksi makanan, mulai dari pengolahan, penyimpanan, hingga penyajian, memenuhi standar keamanan pangan nasional," tambahnya.

Ia juga berharap kebijakan baru ini bisa menghapus kasus keracunan makanan di lingkungan sekolah dan fasilitas umum, terutama yang melibatkan anak-anak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan