Rencana Pembentukan BLUD Dikaji Ulang, Ida : Sesuai Saran BPK

Ida Laila--
BACAKORANCURUP.COM - Berkenaan dengan rencana pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) persampahan di Kabupaten Rejang Lebong, tampaknya belum bisa terealisasi diakhir tahun ini.
Ini setelah hasil koordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beberapa waktu lalu yang meminta agar rencana tersebut dikaji ulang sebelum resmi terbentuk.
Karena apabila nanti BLUD persampahan tersebut sudah terbentuk, maka mulai dari pendanaan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rejang Lebong sudah siap secara mandiri.
"Bukan tidak jadi tapi di break kan dulu untuk proses menuju BLUD. Berdasarkan hasil koordinasi kita ke beberapa pihak terkait, salah satunya ke BPK, mereka menyarankan untuk di kaji ulang bila ingin BLUD. Karena kata BPK, kalau sudah BLUD maka pendanaan kita sudah siap mandiri," ungkap Kepala DLH Rejang Lebong, M Budianto ST MT melalui Sekretaris Dinas, Ida Laila yang dihubungi wartawan di Curup, Minggu 1 Desember 2024.
BACA JUGA:Pendataan Penerima Banpang Harus Dioptimalkan
BACA JUGA:Hebat! SDN 7 Rejang Lebong Harumkan Nama Bengkulu di Kancah Nasional, Ini Prestasi yang Diraih
Dengan begitu, lanjut dia, DLH dirasa perlu untuk mengkaji serta mempersiapkan matang-matang tentang pembentukan BLUD persampahan, khususnya perihal pendanaan mandiri sebagaimana yang disarankan oleh BPK.
"Intinya kita akan kaji ulang lagi seperti saran dan masukan yang kita terima dari berbagai pihak," katanya.
Sebelumnya, progres pembentukan BLUD persampahan sampai dengan Agustus lalu sudah berjalan sekitar 80 persen lebih.
Kala itu, sambung Ida, masih terdapat beberapa dokumen persyaratan yang wajib dipenuhi dari hasil koordinasi dengan BPKP.
Diantaranya mengajukan penilaian, mengajukan persetujuan ke Bupati dan tim penilai yang terdiri dari OPD-OPD terkait lainnya (BPKD, Bagian Hukum, Inspektorat, Bappeda).
"Progres kita memang sudah lebih dari 80 persen," ujarnya.
Upaya lain yang dilakukan, ia menjelaskan, pihaknya juga telah beberapa kali melakukan kaji banding ke daerah yang sudah memiliki dan sukses menjalankan BLUD persampahan, seperti ke Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Bandung.
"Kalau BLUD yang ada di dua daerah itu benar-benar berjalan dengan luar biasa dan menghasilkan pendapatan sendiri dari situ. Kami juga mengambil contoh BLUD yang ada di Rejang Lebong seperti Puskesmas, yang sudah terbentuk dan berjalan," ujar Ida.