Gula Aren Aman Dikonsumsi Oleh Penderita Diabetes, Apa Benar ?

BACAKORANCURUP.COM - Bagi penderita diabetes, menjaga kestabilan kadar gula darah merupakan suatu prioritas.

Pemilihan pemanis yang tepat sering menjadi tantangan, karena banyak jenis gula yang dapat memicu lonjakan gula darah. Salah satu alternatif yang sering dibahas adalah gula aren, yang berasal dari nira pohon aren.

Gula ini memiliki rasa khas dan lebih alami dibandingkan gula pasir. Berdasarkan data Nutrisurvey 2007, satu sendok makan gula aren (sekitar 15 gram) mengandung 14,5 gram karbohidrat dan 59,4 kalori.

Gula aren juga mengandung berbagai nutrisi seperti fosfor (3,6 mg), kalium (13,5 mg), kalsium (8,5 mg), magnesium (2,1 mg), natrium (0,3 mg), vitamin B, serta dilengkapi dengan antioksidan dan serat.

BACA JUGA:Baterai HP Anda Cepat Habis ? Inilah Deretan Aplikasi yang Berpengaruh

BACA JUGA:Kontrol Asam Urat dengan Mengonsumsi Jus Honje, Simak Penjelasan Berikut Ini

Secara rasa, gula aren terasa kurang manis dibandingkan gula pasir, karena kandungan gulanya hanya 78%, sementara gula pasir memiliki kandungan gula hingga 100%. Namun, gula aren memiliki indeks glikemik lebih rendah, yaitu 35 dibandingkan gula pasir yang memiliki indeks glikemik 68.

Indeks glikemik mengacu pada seberapa cepat suatu makanan dapat menaikkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Makanan dengan indeks glikemik di bawah 55 dikategorikan rendah dan lebih cocok bagi penderita diabetes

Apakah gula aren aman bagi penderita diabetes ? Gula aren relatif aman karena indeks glikemiknya rendah, tetapi konsumsinya tetap perlu dibatasi.

Kandungan glukosa dalam gula aren masih dapat memengaruhi kadar gula darah jika dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, gula aren sebaiknya digunakan dalam jumlah kecil, sama seperti gula pasir. Sebagai alternatif yang lebih aman, madu asli atau kayu manis dapat digunakan karena lebih lambat menaikkan kadar gula darah.

 

Beberapa manfaat gula aren bagi penderita diabetes adalah :

1. Indeks glikemik lebih rendah : Gula aren memiliki indeks glikemik 35, lebih rendah dibandingkan gula pasir (68). Ini menjadikannya alternatif yang lebih baik untuk menjaga kestabilan gula darah, meskipun konsumsinya tetap perlu dibatasi.