Menarik ! Tahukah Kamu Perbedaan Tren YOLO dan YONO ? Simak Penjelasan Ini
Tren YOLO menjadi YONO --
BACAKORANCURUP.COM - Dalam beberapa waktu terakhir, istilah YONO (You Only Need One) ramai diperbincangkan dan disebut-sebut menggantikan popularitas gaya hidup YOLO (You Only Live Once).
Bagi generasi muda, khususnya Gen Z, YOLO adalah semboyan yang tidak asing lagi, karena sempat mendominasi sebagai filosofi hidup yang menekankan pentingnya menikmati hidup dengan penuh kebahagiaan saat ini.
Namun, seiring perubahan kondisi ekonomi global dan kesadaran akan keberlanjutan, gaya hidup ini perlahan mulai ditinggalkan dan digantikan oleh prinsip baru, YONO.
Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara YOLO dan YONO ?
BACA JUGA:Ini Daftar 9 Calon Kabupaten dan Kota Baru di Provinsi Sulawesi Utara
BACA JUGA:Harga Terjangkau, Suzuki Satria Versi Trail 2025 Hanya 18 Jutaan!
Gaya hidup YOLO didasarkan pada filosofi bahwa "hidup hanya sekali", sehingga setiap momen harus dimanfaatkan untuk mencari kebahagiaan dan pengalaman tanpa terlalu memikirkan masa depan.
Tren ini memotivasi orang untuk fokus pada kesenangan saat ini, seperti traveling, makan di restoran mahal, atau mengejar hobi yang membutuhkan pengeluaran besar.
Namun, YOLO sering mendapat kritik karena kecenderungannya untuk mendorong pola konsumsi impulsif. Di tengah tantangan ekonomi global seperti inflasi, kenaikan harga, dan suku bunga yang meningkat, gaya hidup yang mengutamakan kesenangan jangka pendek ini dinilai kurang relevan.
Sebagai antitesis dari YOLO, tren YONO menekankan pentingnya hidup sederhana dengan meminimalkan konsumsi. Filosofi YONO berpusat pada prinsip hanya memiliki dan mengonsumsi apa yang benar-benar diperlukan, sehingga mengurangi pemborosan dan dampak negatif terhadap lingkungan.
Berbeda dengan YOLO yang mendorong budaya konsumsi impulsif, YONO mengajak generasi muda untuk lebih bertanggung jawab terhadap pengeluaran dan konsumsi.
Gaya hidup ini juga memperhatikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan, dengan mendorong penggunaan barang berkualitas tinggi, tahan lama, dan ramah lingkungan.
Akar gaya hidup YONO dapat ditemukan pada konsep minimalisme yang populer di Jepang, seperti Danshari dan KonMari.