Anggaran IAIN Curup Dipangkas Rp 34,7 Miliar

Ilustrasi Anggaran Dipangkas--
BACAKORANCURUP.COM - Anggaran Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup pada tahun 2025 ini dipangkas hingga Rp 34,7 Miliar.
Hal ini merupakan dampak kebijakan efisien anggaran yang menjadi instruksi dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Itu berdasarkan surat yang terbaru untuk IAIN Curup dalam mengefisiensi dan rekonsiliasi anggaran,” sampai Warek II IAIN Curup Dr Muhammad Istan MPd MN, kemarin di Rejang Lebong.
Dikatakannya, jika efisiensi anggaran tersebut dilakukan juga setelah Dirjen Pendidikan Agama Islam menyampaikan surat dengan nomor B/135/DJ.I/KU.00.2/01/2025, tanggal 14 Februari 2025 tentang tidak lanjut efisiensi dan rekonsiliasi anggaran.
BACA JUGA:Angka Kemiskinan di Rejang Lebong Ditargetkan Turun Segini di 2026
BACA JUGA:Dema IAIN Curup Soroti Pemangkasan Anggaran Pendidikan
“Adapun anggaran yang dimiliki IAIN Curup tersebut Rp.132,5 miliar, terkena efisiensi besar Rp. 34,7 miliar lebih,” terangnya.
Dengan itu IAIN Curup hanya menyisakan anggaran kurang lebih Rp. 97 miliar, yang mana Rp. 47 Miliar sudah digunakan untuk pembangunan gedung Ruang Kuliah Terpadu (RKT) yang sudah menjadi agenda kampus IAIN sejak lama.
Dimana sebelumnya anggaran gedung RKT dianggarkan Rp. 67 miliar, dan mendapat pemangkasan dan efisiensi anggaran dan hanya menyisakan Rp. 47 miliar tersebut.
“Jadi anggaran kita hanya Rp. 50 miliar untuk kegiatan lainnya, setelah dikurangi pembangunan RKT tersebut,” terangnya.
Adapun sisa anggaran Rp. 50 miliar tersebut, Rp. 35 miliar sudah untuk belanja pegawai IAIN Curup. Sehingga hanya menyisakan Rp.15 Miliar untuk mengakomodir seluruh kegiatan yang ada.
Baik untuk belanja pegawai tenaga kebersihan, tenaga keamanan, ATK dan kegiatan lainnya yang tidak dapat ditinggalkan seperti sidang skripsi dan juga wisuda mahasiswa kampus IAIN Curup.
“Saat ini seluruh anggaran hanya untuk kegiatan yang bersifat urgen, wajib dan mengikat," jelasnya.
Adapun sejumlah kegiatan yang ditiadakan usai dilakukan efisiensi anggaran yakni, batalnya pembangunan gedung badminton yang angkanya mencapai Rp. 1,7 Miliar.