Ternyata Ini Kepanjangan dari TTD, Berikut Asal Usulnya

--
Mengutip dari buku Singkatan & Akronim dalam Media Massa Cetak dan Media Elektronik karya Umi Kulsum, dkk, singkatan dibentuk dengan huruf-huruf (umumnya konsonan) dan dilafalkan dengan cara mengeja. Contohnya ITB, PLN, dan KTP.
Sedangkan, akronim adalah proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Bahasa Indonesia. Contoh dari akronim yaitu ponsel dan sembako.
Jadi, perbedaan singkatan dan akronim terletak pada pelafalan kata yang diucapkan, jika suatu kata dibaca dengan cara mengeja dapat disebut singkatan. Sedangkan, jika dibaca layaknya mengucapkan sebuah kata dapat disebut akronim.
3. Jenis-jenis singkatan selain TTD
Seperti yang dicantumkan pada situs web Kemendikbud.go.id, Ejaan Bahasa Indonesia Edisi Kelima, singkatan terdiri atas lima jenis, berikut jenis-jenisnya.
1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik di setiap unsur singkatan itu. Contohnya:
H. Dahlan: Haji Dahlan
Suman Hs.: Suman Hasibuan
A.H. Nasution: Abdul Haris Nasution
M.Hum.: magister humaniora
M.B.A: master of business administration
Dr. (H.C.): doktor honoris causa
dr.: dokter