Fakta dari Fashion Unisex, Tren Modern yang Mengubah Cara Berpakaian

BACAKORANCURUP.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, konsep unisex telah menjadi fenomena yang semakin populer di industri fashion.

Unisex mengacu pada produk atau gaya yang dirancang untuk digunakan oleh siapa saja, tanpa membedakan gender.

Dalam dunia fashion, pakaian unisex adalah busana yang dapat dikenakan oleh pria maupun wanita, tanpa batasan gender yang kaku.

Konsep fashion unisex mulai berkembang pada era 1960-an dan 1970-an, seiring dengan gerakan kesetaraan gender.

BACA JUGA:Semut Sari Aren Bakal Upgrade Alat Produksi

BACA JUGA:Apple Kembali Menggebrak Pasar dengan iPhone 16e, Ponsel Canggih dengan Harga Lebih Terjangkau

Pada masa itu, perempuan mulai mengenakan celana panjang dan jas yang sebelumnya dianggap sebagai pakaian pria. Sebaliknya, pria mulai mengadopsi gaya berpakaian yang lebih bebas dan tidak terikat dengan norma gender tradisional.

Desainer terkenal seperti Yves Saint Laurent menjadi pelopor dalam menciptakan pakaian yang mendobrak batas gender.

Pada tahun 1966, ia memperkenalkan koleksi "Le Smoking," setelan jas khusus untuk wanita yang dianggap revolusioner pada zamannya. Sejak saat itu, konsep fashion unisex terus berkembang dan diadopsi oleh berbagai merek ternama di dunia.

Saat ini, semakin banyak desainer dan label fashion yang menciptakan lini pakaian unisex untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin sadar akan kesetaraan gender. Pakaian unisex tidak hanya menjadi tren, tetapi juga bagian dari perubahan sosial yang lebih luas dalam dunia fashion.

Fashion unisex memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari pakaian konvensional :

1. Desain netral : Tidak terlalu maskulin atau feminin, dengan potongan yang dapat dikenakan oleh semua orang.

2. Wrna netral : Warna yang digunakan biasanya hitam, putih, abu-abu, dan warna earthy yang dapat digunakan oleh siapa saja.

3. Kenyamanan dan fungsionalitas : Prioritas utama dalam desain unisex adalah kenyamanan bagi pemakainya.