Israel Kembali Serangan Darat ke Gaza

--
Pada Selasa malam, serangan udara menghantam kantor PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) di Deir el-Balah, menewaskan satu staf PBB dan melukai sedikitnya lima orang lainnya.
Kementerian Kesehatan di Gaza menyalahkan Israel atas serangan tersebut, tetapi militer Israel membantah telah menargetkan gedung PBB. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengecam serangan ini. Hamas menuduh Israel sengaja menargetkan warga sipil dan pekerja kemanusiaan untuk menyebarkan teror.
Para demonstran menggelar protes untuk menyerukan aksi pembebasan sandera Israel yang masih tertahan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh militan Palestina, di luar markas besar Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv pada 18 Maret 2025.--Jack GUEZ / AFP
Sementara itu, ribuan warga Israel menggelar demonstrasi di Yerusalem, menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghentikan serangan karena dikhawatirkan dapat membahayakan nyawa para sandera yang masih ditahan.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyatakan bahwa serangan ini menghancurkan harapan akan akhir penderitaan bagi rakyat Israel dan Palestina.
Di tengah meningkatnya ketegangan, kelompok Houthi di Yaman yang mengklaim bertindak dalam solidaritas dengan Palestina meluncurkan rudal ke arah Israel pada Selasa malam. Militer Israel mengklaim berhasil mencegat rudal tersebut sebelum mencapai wilayahnya.
Konflik ini semakin memperburuk situasi di Timur Tengah, dengan berbagai pihak menyerukan penghentian pertempuran demi menghindari lebih banyak korban jiwa.