Harga TBS Sawit Turun Rp300, Wagub Bengkulu Mian Sidak ke Pabrik Kelapa Sawit

Ilustrasi Net--
BACAKORANCURUP.COM – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan pasca Idulfitri 1446 H. Sekitar satu minggu setelah lebaran, harga TBS turun sebesar Rp300 dari harga sebelumnya yang mencapai Rp3.000 per kilogram.
Penurunan ini memicu keresahan di kalangan petani sawit. Merespons situasi tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Dr. H. Mian, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Alno Agro Utama Sumindo Oil Mill di Kabupaten Bengkulu Utara, Rabu (9/4/2025).
“Setelah Lebaran, grafik harga TBS terus mengalami penurunan. Saat ini harganya berada di kisaran Rp2.800 hingga Rp2.700 per kilogram,” ungkap Mian di hadapan awak media.
BACA JUGA:Oppo Reno 14 Pro, Ponsel Canggih di Kelas Menengah Premium
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Gelar FGD Bahas Izin Tambang Emas
Wagub Mian menilai bahwa penurunan harga ini tak sepenuhnya disebabkan oleh faktor global. Ia menyinggung kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang memberlakukan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk sawit Indonesia, namun menurutnya hal itu tidak sepenuhnya berdampak besar.
“Jangan jadikan kebijakan Trump sebagai alasan utama. Data ekspor kita ke Amerika hanya sekitar 15 persen, tidak lebih. Jadi, tidak bisa langsung dijadikan dasar menekan harga di tingkat petani,” tegasnya.
Dalam kunjungannya, Mian meminta pihak pabrik sawit untuk tetap menjaga kestabilan harga agar tidak merugikan petani. Pemerintah, lanjutnya, akan terus hadir untuk mengawasi dan mendampingi masyarakat dalam menghadapi fluktuasi harga komoditas.
“Kita harapkan harga di tingkat petani tetap dijaga. Kalau pun ada penyesuaian mengikuti harga pasar global, harus dilakukan secara wajar. Penurunan Rp300 ini cukup signifikan dan sudah ramai diperbincangkan. Ini harus menjadi perhatian serius kita bersama,” tutup Mian.