Rahasia Pensiun Bahagia ala Warren Buffet ! Mulai dari Investasi Sederhana hingga Prioritas Diri

Warren Buffet--
BACAKORANCURUP.COM - Menikmati masa pensiun dengan tenang dan sejahtera adalah impian banyak orang.
Namun, kenyataannya tidak semua orang siap secara finansial menghadapi fase ini. Untuk mencapai kemapanan finansial di hari tua, diperlukan strategi investasi yang cerdas dan perencanaan yang matang sejak dini.
Salah satu tokoh yang bisa dijadikan inspirasi dalam merancang masa pensiun adalah Warren Buffett, investor legendaris sekaligus CEO Berkshire Hathaway.
Menurut Warren Buffett, pensiun seharusnya tidak dipandang sebagai masa untuk berhenti beraktivitas sepenuhnya dan hanya bersantai.
BACA JUGA:iPhone 16 Pro Max vs Samsung Galaxy S25 Ultra! Duel Kamera Flagship, Siapa Unggul?
BACA JUGA:Kabar Kurang Menyenangkan, Update One UI 7 dari Samsung Bermasalah
Dalam wawancaranya dalam sebuah acara, Buffett menyarankan agar pensiun dilihat sebagai babak baru dalam kehidupan, bukan sebagai “kematian dalam hidup”.
Tanpa tujuan yang jelas, banyak pensiunan justru mengalami penurunan kualitas hidup. Hal ini bisa berdampak pada kondisi kesehatan dan bahkan memperpendek usia. Buffett sendiri menjadi contoh nyata, di usianya yang kini lebih dari 90 tahun, ia masih aktif memimpin perusahaannya dengan penuh semangat, meski gaya hidupnya jauh dari kata ideal, penggemar cheeseburger, es krim, dan Coca-Cola.
Buffett menekankan pentingnya menjaga kestabilan finansial di masa pensiun. Ia mengingatkan bahwa walaupun membantu keluarga itu penting, kesejahteraan diri sendiri harus menjadi prioritas utama.
Memberikan terlalu banyak bantuan finansial kepada anak atau kerabat tanpa perhitungan bisa membuat pensiunan jatuh ke dalam krisis keuangan, terutama karena tidak ada lagi penghasilan tetap yang masuk.
Dalam pandangannya, ini bukanlah tindakan egois, tetapi pendekatan praktis. Dana pensiun sebaiknya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi terlebih dahulu. Urusan warisan bisa dipikirkan nanti, saat seseorang benar-benar mendekati akhir hidup.
Dalam bukunya Tap Dancing to Work, Buffett mengungkapkan pandangannya soal warisan :
“Berikan cukup agar mereka bisa melakukan apapun, tapi jangan terlalu banyak hingga mereka tidak melakukan apa-apa.”
Prinsip ini mencerminkan keseimbangan antara memberi dan mendorong kemandirian finansial pada generasi berikutnya.