Petani Tomat Keluhkan Serangan Hama Ulat, Hasil Panen Menurun

Aktivitas petani di kebun tomat miliknya.-FAUZAN/CE -
BACAKORANCURUP.COM - Petani tomat di Desa Suro Lembak, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, mengeluhkan serangan hama ulat yang menyebabkan penurunan hasil panen.
Serangan hama ini diperparah oleh tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir, yang membuat petani kesulitan melakukan perawatan intensif di lahan pertanian mereka.
Dodi (45), salah seorang petani tomat setempat, menyebutkan bahwa hama ulat menjadi masalah utama yang dihadapi para petani saat ini.
"Masalah terbesar kami dalam bertani saat ini memang serangan hama ulat. Curah hujan yang tinggi membuat kami kewalahan dalam memberikan perawatan ekstra," ungkap Dodi saat ditemui pada 16 April 2025.
BACA JUGA:Camat Curup Timur Minta Desa Segera Tuntaskan Berkas DD/ADD
BACA JUGA:Ini Dia Daftar 17 Jalan Diperbaiki di Tahun Pertama Kepemimpinan Fikri-Hendri
Meskipun hasil panen menurun, harga tomat di tingkat petani saat ini terbilang cukup stabil, yaitu sekitar **Rp10 ribu per kilogram**. Harga ini lebih tinggi dibandingkan beberapa pekan sebelumnya yang sempat menyentuh **Rp5 ribu per kilogram**. Namun, kondisi ini justru membuat petani merasa kehilangan momen untuk meraup keuntungan karena hasil panen tidak optimal.
"Sangat disayangkan, harga tomat sedang bagus, tapi hasil panen kami justru turun," tambah Dodi.
Senada dengan itu, Subani (47), petani tomat lainnya di desa yang sama, menyampaikan bahwa serangan hama dan curah hujan tinggi berdampak signifikan terhadap hasil panen mereka. Ia memperkirakan hasil panen kali ini hanya akan mencapai 1 ton, jauh dari hasil optimal yang biasanya mencapai 4 ton per musim.
"Harapannya, meskipun hasil panen turun, kami tidak sampai merugi saat panen raya nanti," ujar Subani.
Para petani berharap ada solusi dari pihak terkait untuk mengendalikan hama ulat dan mendukung kegiatan pertanian, terutama di masa cuaca ekstrem seperti sekarang ini.