1.967 CPNS Mengundurkan Diri! Penempatan Jauh Jadi Alasan Utama

Ilustrasi Net--
BACAKORANCURUP.COM - Sebanyak 1.967 peserta seleksi CPNS 2024 memutuskan untuk mundur dari proses penerimaan pegawai negeri.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh dalam rapat bersama Komisi II DPR RI di Jakarta. “Ada 1.967 (CPNS 2024) yang mengundurkan diri,” kata Zudan.
Zudan menjelaskan, para CPNS ini mundur karena adanya kebijakan optimalisasi dari pemerintah. Kebijakan ini membuat pelamar yang tidak lolos di pilihan awalnya, bisa ditempatkan di instansi lain yang formasinya kosong.
“Contohnya, peserta yang gagal jadi dosen Sosiologi di Universitas Jember malah diterima di Universitas Nusa Cendana Kupang karena di sana tidak ada pelamar,” jelasnya.
Pengunduran diri CPNS paling banyak terjadi di lima kementerian/lembaga. Yang tertinggi ada di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebanyak 640 orang.
BACA JUGA:Ini Daftar Merek Mobil Paling Tak Laku, Ada Mobil Ini!
BACA JUGA:Puncak Hujan Meteor Lyrid! Saksikan Keajaiban Langit 23-24 April
Disusul Kementerian Kesehatan 575 orang, dan Kementerian Komunikasi sebanyak 154 orang.
Instansi lain yang juga banyak ditinggal CPNS adalah Bawaslu dengan 131 orang mundur dan Kementerian PUPR dengan 121 orang. Pemerintah menegaskan bahwa peserta yang mundur tidak akan dikenai sanksi karena kebijakan ini sifatnya pilihan. Jika tidak mau ditempatkan di lokasi baru, peserta boleh memilih untuk mundur.
Zudan merinci ada 12 alasan utama mengapa CPNS mengundurkan diri. “Memang benar, alasan terbanyak karena lokasi penempatan yang terlalu jauh dari tempat tinggal,” katanya. Rinciannya adalah: 1) lokasi penempatan jauh (1.285 orang), 2) tidak mendapat izin keluarga (320 orang), dan 3) orang tua sakit (156 orang).
Alasan lainnya adalah: 4) dianggap mundur oleh instansi (92 orang), 5) sedang atau akan kuliah (44 orang), dan 6) kondisi kesehatan pribadi (21 orang). Lalu ada juga 7) terikat kontrak kerja lain (13 orang), 8) salah pilih formasi (11 orang), dan 9) pasangan sakit (8 orang). Selain itu, 10) tidak bisa melengkapi dokumen (8 orang), 11) merasa tidak layak lulus (6 orang), dan 12) gaji dianggap tidak sesuai harapan (3 orang).
Meski banyak CPNS yang mundur, pemerintah mengklaim bahwa kebijakan optimalisasi ini tetap berhasil mengisi 16.167 formasi yang sebelumnya kosong. “Ini bentuk niat baik negara agar formasi tidak dibiarkan kosong,” kata Zudan. Ia juga menyarankan agar peserta menerima dulu penempatan, karena bisa pindah setelah lima tahun.